Sunday 18 July 2010

Rice Dream

Teringat jaman masih kuliah s1 dulu, ada mata kuliah yang namanya Pengembangan Produk. Dalam mata kuliah itu, kami pernah di kasih tugas untuk jalan-jalan ke supermarket, mencari produk yang menarik buat kita dan mendeskripsikannya mengapa kita suka sama produk itu atau mengapa produk itu menarik buat kita.

::: BUAH-BUAH SUBTROPIS :::

Kiwi

Di Indonesia harganya mahal banget. Disini tak berharga. Murah banget. Sekilo buah kiwi hanyalah 1,5 euro!! Kulit buah kiwi berwarna hijau-cokelat keemasan dengan rambut-rambut halus disekelilingnya. Daging buahnya berwarna hijau menggoda. Rasanya ya sama saja dengan yang di Indonesia. Asem, segar.

Friday 16 July 2010

Lisbon

Lisbon, 14-15 Februari 2010


The world is a book, and those who do not travel read only a page
- saint Augustine

Pagi hari, baru bangun tidur, disapa sama Johnny, dia nanya mau ke Lisbon ga? Ya mau lah.. Kapan? Hari ini!! What? Hari ini? I’m not ready yet.. ok, we go in the afternoon. Alhasil jam 2.50 kita berangkat dari Porto-Campanha menuju Lisbon dengan menempuh perjalanan selama 3 jam 10 menit. Dasar bawaan sejak kecil, kalo udah di kendaraan, pasti pules.. Sampe Lisbon sekitar jam6.. kita jalan kaki dari stasiun ke hostel tempat kita akan menginap. Sengaja jalan kaki karena memang ingin sekalian menikmati kota.. Sebelum sampai hostel, kita mampir ke gereja yang dulunya adalah masjid. Tapi sekarang bener udah berubah bentuk jadi gereja.. Sedihnya.. Namanya Lisbon Cathedral deket gereja St. Antonio. Lisbon Cathedral, built after 1147 over the remnants of the mosque of the Islamic period.

PERJALANAN KE BERNBURG

6-7 Maret 2010

Pagi hari bangun terasa malas sekali.. Aku seperti tidak ingin meninggalkan kota Porto. Kota yang paling aku suka diantara kota2 yang pernah kutinggali untuk belajar. Landscape-nya, sinar matahari hangatnya di saat winter, hujan, pemandangan di luar jendela kamar, metro, semua!! Akhirnya ku paksakan diri untuk bangun dan bersiap2. Aku harus berangkat ke Bernburg, Jerman untuk mengambil mata kuliah Dairy science selama tiga minggu di sana.

Jam 9 tepat kamarku sudah bersih dan siap untuk di cek.

Belajar Dari Mbak Hiswaty


Mbak His dan Dwi


Hiswaty hafid namanya. Kami berkenalan sejak di Indonesia, sejak kami tahu bahwa kami sama2 diterima di program SEFOTECH Erasmus mundus batch 2009-2011. Dia cukup sering menelponku sebelum berangkat. Menanyakan berbagai macam hal, sayang aku tidak pernah bertanya apa pun padanya. Ternyata dia sudah pernah menempuh s2 di Norwegia selama 2 tahun, untuk bidang fisheries. WAW!!

Kita bertemu pertama kali saat pre-departure briefing yang diadakan oleh delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam di Hotel Meridien, Jakarta. Disana kita cerita cukup banyak.. tentang persiapan, tentang background, dll. Setelah itu kita berpisah. Dia memilih Dublin sebagai host country dan aku memilih belgia.

Alhamdulillah ternyata kita memilih mata kuliah pilihan yang sama. Kita bertemu lagi di Porto. Kita sama-sama mengambil mata kuliah fats&oils dan fruits&vegetables. Kita juga sama-sama tinggal di SPRU. Ah, tapi waktu begitu cepat berlalu.. BEberapa kali aku main ke kamarnya, cerita2 dan ya, aku belajar sangat banyak sekali dari dia. Dia benar2 seorang yang matang dalam traveling. Bayangkan, untuk hidup selama 6 minggu di Porto, dia hanya membawa 1 ransel untuk semua pakaian, laptop, dll!! PAdahal dia berjilbab yang mana seharusnya barangnya lebih banyak dari aku. Aku aja bawa ransel dan koper kecil masih merasa kurang. Di Porto juga aku beli banyak barang yang mana bikin aku pusing tujuh keliling memikirkan bagaimana caranya aku membawa semua barang2 ini ke jerman dengan limit bagasi hanya 15kg!! Fiuh!!! Aku harus belajar mengepak dengan sempurna!!

Aku belajar darinya masak nasi dengan berbagai sayuran yang mudah dan enak.. Katanya sih idenya dari nasi briyani.. Caranya, bawang putih, bawang Bombay, garam, ditumis pake mentega hingga harum, tambahin udang, masak setengah matang. Cuci beras, masukkan potongan wortel berbentuk dadu, kacang polong, jagung manis, tumisan tadi, saos tomat, air, tambahin garam lagi, merica bubuk, terus di rice cooker deh.. JAdilah nasi lengkap bergizi yang mudah dan praktis.. Makan, tinggal angetin di microwave..

Aku juga belajar, sebelum bepergian, buat orang yang sering bepergian, penting banget punya kartu kredit untuk di Eropa. Baiknya sih Visa electron, chargenya lebih murah. Terus sebelum berangkat, urusan banking juga harus clear, beres. Sebaiknya punya internet banking biar bisa transaksi dimana pun berada.. itu bener2 bikin hidup jadi lebih mudah..

Oia, sebelum kembali ke Dublin juga dia memperkenalkan aku dengan alamt website untuk nonton tv, nonton movie, ngenalin program untuk referensi yang membuat hidup jadi lebih indah dan mudah (Mendeley).

Makasih mbak His… ;)

SEPI - Pauline pulang, Johnny pindah ke kamarnya mas bakti

Wafel, Belgian hot chocolate, nice friend to talk and good weather – what else can you deny?

11 December 2009
Seneng banget rasanya kalo bisa berbuat baik sama orang lain.. Itulah mengapa Amp jadi begitu baik, peduli dan perhatiannya sama orang sekitarnya.. Dua hari yang lalu anting ku ilang, dan Amp menawarkan antingnya untuk aku pake.. baiiiiikkkk banget!!!

Aku tahu aku bukan teman yang baik. Sering membatalkan janji, sering tiba2 berubah pikiran, gak bisa ditebak, dll. Tapi memang terkadang yang bikin aku menjadi seperti itu adalah karena masalah kesehatanku. Aku pun sebenarnya tidak ingin banyak mengubah dan membatalkan janji secara tiba2.. Mudah-mudah aku diberi kesehatan yang stabil!! Ayo olahraga!!!

Hari ini aku pengen belajar jadi teman yang baik. Terima kasih untuk Pauline yang memberiku kesempatan untuk menjadi orang baik. Makasih juga buat obrolan, chocolate panas dan browniesnya.. Semoga kamu dapet yang terbaik ya setelah dari maroko.. Lain kali jangan bawa barang banyak2 ya… ini buat aku n Pauline juga!! Aku senang bisa membantu. Cuma kalo aku jadi Pauline, aku bakal kerepotan banget sama barang2ku sendiri.. Dan itu jelas bukan aku banget ;p

Ahhh… ya.. hari ini pauline pulang ke normandie. Aku anter dia sampe brussel midi=brussel zuid. Aku temenin n anter dia sampe dia naik thalys. 7 tas bo!! Gak tega banget liatnya!! Ini dia foto Pauline tertimbun barang-barangnya. Saking takutnya ketinggalan kereta, kita datang ke stasiun dua setengah jam sebelumnya!! Jadilah kita ngobrol-ngobrol dulu di stasiun sambil makan brownies dan minum cokelat hangat. Kebetulan aku juga gak ada kerjaan.. Jadi aku punya banyak waktu untuk mengantar dia sampai naik kereta.

Pulang dari brussel aku mampir ke tempat mas fahris. Udah kebelet pipis n kelaperan mode on. Makasih banyak ya mas.. buat jendelanya dan secangkir teh hangat nya!! Luar biasa!! I love it!! Nasi ayamnya juga.. Tapi yang paling aku seneng ya jendela dan teh hangatnya!! Makasih banget!!

Pulang ke rumah, sepi deh... hmfh...

KAYAKING

It was so much FUN, but now so much pain :(

Houyet-Anseremme, 9 Mei 2010


Yuhuuuuuu!!!! Hari ini aku, mas bakti, Johnny, diane, honey, Pauline, and amp pergi main kayak!! Aku berangkat dari rumah jam 6 pagi, kumpul di tempatnya mas bakti. Aku jalan tuh udah sambil tidur kayak zombie karena semalem kecapekan habis acara open house OBSG. Sampe rumah mas bakti aku langsung tepar tidur lagi sambil nunggu mas bakti mandi n yang lain belum datang.


KA!!! Kami berangkat jam 6.30 ke st. Pieter station. Kami ambil kereta yang menuju brussel zuid. Dari Brussel Zuid/midi, kami ambil kereta ke Dinant. Dari Dinant, kami sambung lagi kereta ke Houyet, tapi sebelum itu kami berhenti di Anseremme untuk beli tiket kayak dan lain sebagainya. Anseremme adalah tempat garis akhir kayaking. Beruntung kami punya Pauline yang bisa menerjemahkan karena di daerah Walonie ini gak ada yang bisa bahasa inggris!! Semua berbahasa perancis. Yuhu!! Go Pauline!! Kami ambil the long track!! Sepanjang 21km. wuhuuu!!! Ada perasaan ketar ketir takut kintir juga.. Long track!! 21 km!! Oh my Allah!!! Bakal jadi apa badanku nanti? Ok, let’s see what will happen!!



Gambar 1. Pauline sedang mengurus administrasi di Houyet dan Tim ABA (Amp-BAkti) yang sedang mendiskusikan strategi

Setelah selesai urusan administrasi, kami lanjut naik kereta ke Houyet. Houyet berada 2 stasiun kereta dari Anseremme. Pauline kembali beraksi mengurus semua administrasi seperti menyewa ember untuk tempat barang2 berharga kami. Setelah urusan beres, kami ganti kostum. Aku gak punya sandal ataupun sepatu lain, jadi aku pakai sepatu keds ku satu-satunya itu. Kami taruh semua barang berharga kami jadi satu di dalam ember yang akan di bawa oleh Kapten Pauline, karena dia adalah masternya (dia satu2nya yang udah biasa kayaking. Yang lain, ini pertama kalinya!!) dan kami yakin dia gak akan tenggelam atau jatuh. Sedangkan tas kami, kami tinggal di Houyet, nanti akan diantar sama petugas sana ke Anseremme. Aku satu tim dengan Diane, kakaknya Johnny. Berdua dalam satu kayak. Mas Bakti berdua Amp, dan yang lain sendiri dalam satu kayak.



Gambar 2. Foto sebelum beraksi!!

Gambar 3. Disini kami mengambil dayung, mengambil ember untuk menaruh barang berharga yang akan kami bawa, dan menyerahkan tas punggung kami yang akan dibawa petugas ke tempat pemberhentian terakhir—Anseremme


Gambar 4. Ini rel untuk sampannya

Kami naik sampannya dari darat, dipegangin sama petugasnya, lalu setelah siap kami didorong ke sungai melewati rel. Rasanya pas didorong ke sungai itu kayak main wahana yang di dufan yang pake perahu juga itu.. *aku lupa namanya


YA!!! Belajar kayak itu susah2 gampang. Sepertinya malah lebih mudah sendiri. Karena kalau sendiri, mungkin kapalnya sendiri lebih ringan dan tidak ada beban lain di dalamnya. Selain itu, kita bisa jalan sendiri tanpa harus komunikasi dengan yang lain. Semau-maunya sendiri aja. Tapi dengan berdua dalam satu kayak, selain ada beban lain dalam kayak itu, kami juga belajar untuk berkomunikasi, menyelaraskan ayunan dengan orang lain, belajar bekerja sama, toleransi, bergantian mengayuh, dan lain sebagainya. Selain itu kalaupun ketinggalan jauh, kita gak akan merasa kesepian atau sendirian. Kita juga bisa mengenal satu sama lain lebih dalam. Banyak ngobrol selama mengayuh di tempat yang sunyi, sepi, indah, damai, hijau, segar, bersih membuat obrolan begitu santai mengalir apa adanya dan tidak garing. Untung juga ada Pauline yang siap mengajari dari jauh, menunggu kami kalo ketinggalan, dan kadang kembali untuk membantu teman2 yang terjebak. Hahahahaha…

21km!! mulai jam 11 pagi dan selesai jam 17.30. Ya!! Enam setengah jam berkayak!! Mengayuh sampan mengarungi sungai Lesse. Melewati batu2 kecil, sungai yang kadang dalam, kadang cetek, kadang deras, kadang tak berarus, ada kalanya terjebak diantara batu2 besar, terseok ditempat yang dangkal dan penuh batu2 kecil, terantuk dahan pepohonan yang menjulur rendah (ya, dua kali aku kejedot pohon!!—sumpah, pusing juga!!). Sungai Lesse ini adalah sungai yang cukup berkelok-kelok. Daerah ini memang dijadikan arena untuk bermain kayak, meskipun begitu semuanya alami, bukan buatan. Di kanan kiri sungai kami melihat hutan, padang rumput, pohon-pohon yang menjulurkan dahan dan akarnya ke sungai, ada pula beberapa tempat yang penuh dengan nyamuk dan kami tidak punya pilihan lain untuk tidak menembusnya, bebek bersantai berenang di sungai… Hmm… betapa indahnya dunia… Subhanallah… Tak jarang aku mengucapkan kalimat itu mengagumi keindahan ciptaan-Nya.


Belum ada separuh perjalanan, setelah melewati 2 jembatan, kami memutuskan untuk menepi. Menepi membuat sepatuku basah dengan sempurna!! Kami menepi di sebuah tempat yang cukup dangkal sehingga kami bisa nyebur ke sungai dan menarik sampan kami. Menepi memberi waktu pada diri kami sendiri untuk istirahat sejenak, memakan bekal yang kami bawa, merasakan kedinginan, bercanda, ngobrol, foto-foto, menemani Pauline pipis sembarangan dan menikmati pemandangan yang luar biasa ini. Hijau dimana-mana dan damai mengiringi. Setelah dirasa cukup istirahat, kami melanjutkan perjalanan ini.



Gambar 5. Full team saat istirahat (ki-ka: Diane, Honey, Pauline, Aku, Amp, Johnny, mas Bakti)

Di perjalanan tahap kedua ini kami melewati tempat2 yang lebih luar biasa lagi. Kami melewati taman nasional, tebing Chaleux yang mengagumkan tinggi dan gagah, kastil Walzin yang berada di atas tebing, dua buah bendungan dan 4 buah jembatan. Selain tempatnya yang luar biasa, memang bermain kayak ini gak seru kalo gak basah. Dari kejauhan (karena tim DiDi tertinggal), kami melihat teman2 pada perang air. Dan begitu kami berhasil menyusul, mereka tidak rela melihat kami yang kering, jadi kami diserbu juga!! PAdahal aku udah backing Diane, ku pikir mereka gak bakal berani nyerang aku, tapi akhirnya kena juga!! Dasar mas bakti jago banget nembak. Yang kena air Cuma aku, Diane gak kena!! Curang!!


Gambar 6. Tebing Chaleux, Tim DiDi, n Kapten Pauline

Setelah melewati Tebing Chaleux yang mengagumkan, kami istirahat sebentar di tengah sungai, makan sisa makanan yang kami bawa. Semua perahu kami rapatkan menjadi satu seperti di pasar apung supaya memudahkan transfer makanan antar perahu.


Gambar 7. Istirahat kedua di tengah sungai

Selesai istirahat, kami melanjutkan perjalanan, baru sebentar udah ketemu kastil Walzin. Pengen banget ke atas kastil itu, tapi gak ngerti caranya gimana.. lagi pula kami harus menyelesaikan perjalanan kayaking ini dulu..


Gambar 8. Kastil Walzin

Setelah kastil ini, rintangan selanjutnya adalah bendungan air. Untuk melewati bendungan itu, kami harus mengikuti tanda panah yang ada disekitar sungai karena kalau tidak akan beresiko terbaliknya sampan. Di bendungan yang pertama, arus tidak begitu deras, tapi karena pertama kali, jadi rasanya WAW!! Dan begitu turun dari bendungan itu, sampan kami berputar2 gak jelas mengikuti arus. Susah sekali untuk bisa meluruskannya kembali. Tapi dengan usaha dan kerja keras kami berhasil meluruskannya kembali dan kembali bersampan dengan nyaman. Di bendungan yang kedua, arus lebih deras hingga air muncrat membasahi baju kami dan menggenangi sampan kami. Ini membuat sampan kami jadi lebih berat, tapi setelah bendungan yang kedua ini tidak ada lagi tempat untuk menepi sehingga kami tidak bisa mengeluarkan air dari sampan. KArena untuk mengeluarkan air dari sampan, kami harus membalik sampan dan kami takut tidak bisa menaikinya kembali. Dengan tenaga yang tersisa kami berjuang untuk bisa sampai di garis akhir. Tidak ada foto di bendungan karena semua panik ngeliat arusnya.. hahahaha…


KING!!! Akhirnya kami sampai juga di garis akhir setelah melewati 4 jembatan!! Fiuh!!! Badan remuk kecapekan. Rasanya kayak KING!!! Hahahaha… Kayaking bikin badan kayak King!! Di Anseremme sebagai garis akhir kami, kami berusaha menepi dan begitu keluar dari sampan, kakiku geringgingan sampe susah banget buat jalan. Baju semua udah basah kuyup gak karuan, sepatuku udah cuma air aja. Terpaksalah aku jalan kaki nyeker mencari tas kami berada. Angin sore berhembus tak bersahabat. Bikin kami makin kedinginan luar biasa. Aku menggigil gak berhenti2. Udah takut kena hipotermia aja. Soalnya makan siang Cuma cracker. Setelah mendapatkan kembali tas kami, kami mandi bersama (tentu saja kamar mandi cowo dan cewe dipisah ya!!). Alhamdulillah kamar mandinya ada air hangatnya!! Subhanallah… Enak banget tuh air anget!! Soalnya badan kami menggigil kedinginan setelah perang air dan kecipratan air di bendungan. Mandi pun harus terburu2 karena kami ngejar kereta. *kereta dari Anseremme ke Dinant Cuma ada setiap jam. Kalo ketinggalan, kami harus nunggu satu jam lagi!! Oh, tidak!! Kami tidak mau ketinggalan. Dari Anseremme ke Dinant. Dinant-Brussel zuid. Di Brussel Zuid kami beli Quick (semacam mcD). Dari brussel zuid barulah kami ke Gent!! Luar biasa!! Benar2 pengalaman yang luar biasa dan mengesankan dalam hidupku!! Baru pertama kali kayaking, di sungai pertama yang ku jelajahi, di Belgia pula!!! Alhamdulillah!!!!

Pelajaran yang bisa diambil, kalo kayaking, ambil rute pendek aja, jadi gak kecapekan dan lebih menyenangkan. Jangan lupa pake sandal gunung. JAngan lupa bawa handuk juga!! *ini bodoh banget aku lupa bawa handuk. Andai persiapan kayaking lebih matang, alangkah baiknya kalo bawa NASI!!!! Kelaperan membuat badan menjadi lebih kedinginan!!


Kesannya: SERU banget!!! Pengen lagi!!!!


Inilah dua orang yang kecapekan berkayak dan tidur dengan pulasnya di kereta

Wednesday 14 July 2010

Summer Oh Summer



Musim panas di Leuven barulah terasa sekarang!!! Panasnya begitu menyengat, ditambah dengan kelembaban yang sangat rendah. Oh, tidak hanya itu.. Aku pun mengalami hurdle concept dari efek musim panas kali ini. Tidak hanya suhu udara yang terkadang bisa mencapai 45 derajat celcius dan kelembaban relatif yang hanya mencapai 45%, berada di depan bunsen dari pagi sampe sore dan harus pakai alcohol gel 85% setiap saat membuatku musim panasku kali ini benar2 sempurna!!! Yieh!! >,<


Tuesday 13 July 2010

Normandy (5)

Sabtu, 29 Mei 2010
Bangun pagi-pagi sekali, mandi, siap-siap membereskan tas, dan tidur lagi. Kasihan Pauline lagi gak fit. Dia butuh banyak tidur. Sarapan baru jam 11. Sudah tidak ada orang di rumah. Ibunya Pauline pergi ke supermarket, bapaknya lagi di sawah, Alice dan Austin gak tahu kemana. Selesai sarapan, transfer foto di kamar dan mammon datang. Aku siap-siap dan turun ke bawah. Ternyata mammon nyiapin sandwich buat makan siang aku!! Betapa baiknya!! Aku sampai terharu. Sama sekali aku tidak berharap apapun dari mereka. Mereka sudah begitu baik mengijinkan aku tinggal dan merasakan hangatnya keluarga mereka. Sandwich dengan daging kambing asap (smoked lamb), tomat, raddish, dan telur setengah matang. Mereka juga memberi aku oleh-oleh berupa 6 butir telur dari ayam mereka sendiri!! Subhanallah, Alhamdulillah... Terima kasih Ya Allah.. Terimakasih untuk Pauline dan keluarganya. Setelah itu aku dan Popo langsung tancap gas ke Carefour beli keju untuk Wa Ann.

Ini hanyalah telur biasa sampai kamu merasakannya

Sandwich dengan daging kambing asap

Lalapan: raddish, tomat, dan apel

Pukul 12.50 kita tiba di stasiun. Ngobrol-ngobrol sebentar di depan kereta, mengucapkan selamat tinggal, dan aku pun masuk ke dalam kereta. Kereta kelas 1, tanpa compartement. Perjalanan akan ditempuh dalam waktu 2 jam 8 menit. Pemandangan di luar kereta sangatlah indah!! Damai… Suasana pedesaan.. Sempat terlintas dalam benakku untuk menjadi petani yang memiliki ketahanan pangan dalam rumah tangga sendiri, semua serba organik, semua tergantung alam, membuat kita lebih dekat dengan Allah, mengagumi dan mensyukuri ciptaan-Nya. Selama perjalanan sendiri ini aku benar-benar menikmati suasana pemandangan alam di luar kereta sambil mendengarkan music dari mp3 playerku dan sedikit mencoba menuliskan apa yang sudah aku alami dalam buku yang kubawa.

Kereta kelas 1 yang membawaku dari Caen ke Paris

Subhanallah… sungguh pengalaman yang luar biasa aku diberi kesempatan berlibur di rumah Pauline, teman baikku di Eropa. Mungkin ini akan menjadi kenangan yang terbaik selama aku di Eropa. Terima kasih ya Allah… \^o^/

Normandy (4)

Jum’at, 28 Mei 2010
Hari ini adalah hari terakhir Johnny di Normandy dan cuaca begitu cerah. Dia harus pulang ke Gent hari ini karena besok dia harus berangkat ke Jerman untuk ambil mata kuliah pilihan terakhir. Pagi-pagi, setelah sarapan, kita anter mammon ke pasar tradisional sambil kita ke kantor pos untuk beli perangko. Setelah dari kantor pos, kita keliling pasar tradisional-nya. Pasar tradisional disini seperti pasar dadakan. Semua pedagang membangun stand-nya yang tidak tetap. Pasar tradisional ini juga tidak setiap hari buka. Barang-barang yang dijual kurang lebih sama dengan pasar tradisional di Indonesia. Mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, daging, ikan, seafood, keju, baju, tas, aksesoris, bunga. Yang berbeda adalah beberapa jenis buah-buahan dan sayuran yang dijual, dan tentu saja penjual dan pembelinya, bule semua ^,^. Tapi disini, jelas aku yang merasa “bule”. Mereka dengan senang hati memberi tester. Senangnya punya pemandu wisata yang baik hati seperti Pauline. Dengan sabar menjelaskan semua yang aku tanya. Yang menarik ku temui disini, ada yang menjual garam yang telah dicampur dengan berbagai rempah-rempah dan penggunaan setiap garam itu pun berbeda-beda.

Suasana pasar tradisional; keju; tomat; artichoke dan asparagus; Macam-macam garam; Ikan; Macam-macam sosis babi dengan rempah-rempah; Pauline nawar strawberi

Garam yang dicampur dengan rempah-rempah ini disebut aromatized salts. Dari brosur yang dikasih pedagangnya ada 7 macam garam dan kegunaannya. Salt magic (grass of Provence, spices, salt of Guerande) direkomendasikan untuk ikan dan daging panggang. Salt flavoured with chili (salt of Guerande, chili) untuk ditambahkan pada barbeque, couscous, paella dan semua makanan oriental. Court-bouillon (stock) (onion, thyme, parsley, pepper, bay-tree, salt of Guerande) direkomendasikan untuk membuat stock (?? Aku gak ngerti stock disini maksudnya apa?) (court-bouillon) untuk kepiting, kerang dan ikan. Curry-flavoured salt akan menambah cita rasa yang nikmat pada semua makanan terutama olahan pasta dan nasi. Salt with 4 spices untuk menambah cita rasa pada semua olahan daging dan ikan. Salt with aromatics of the paludier (salt of Guerande, garlic and parsley) menguatkan rasa gurih pada daging dan ikan. Salt with pink and black pepper corns (pink bays, pepper) untuk hati bebek (foie gras) dan ikan salmon carpaccio.

Pulang dari pasar, aku bantu mammon menyiapkan makan siang, Johnny siap-siap mau pulang. Aku bantu memotong-motong tomat, nyuci sayuran untuk salad, menyiapkan raddish dan ngocok krim untuk dimakan sama strawberi sebagai makanan penutup.

Sebagai makanan pembuka pada makan siang kita kali ini adalah roti dengan mentega. Lalu masuk ke menu utama, kita makan siang dengan ikan sebelah (ikan pihi), kentang rebus, salad, dan couscous sisa kemarin tapi sekarang dicampur dengan potongan tomat jadi lebih enak rasanya dan segar. Raddishnya dimakan dengan mentega atau begitu saja. Raddish ini rasanya lebih kuat dari yang pernah aku coba di Belgia. Raddish yang aku coba di Belgia bentuknya agak bulat dan rasanya seperti bengkoang. Raddish yang dihidangkan di sini bentuknya panjang dan rasanya agak getir-getir-semriwing. Makanya kalo tidak terlalu suka sama getirnya, makannya sama mentega, jadi tidak terlalu kuat rasa getirnya. Untuk makanan penutup, strawberry dengan cream!! Beuh!! Subhanallah… Mantabs!!! Aku tahu banget kalo keluarga Pauline ini sangat peduli dengan lingkungan, semua serba organic dan makan sayur dan buah-buahan yang saat musim saja. Artinya mereka tidak makan sayur atau buah-buahan berwarna merah saat musim dingin. Buah-buahan berwarna merah adalah untuk musim panas, kalo engga, pasti buah-buahan itu datang dari jauh (Asia atau Afrika) dan ditanam di rumah kaca – begitu kata Pauline. Alhamdulillah ini sudah mulai musim strawberi, jadi mereka menghidangkannya untuk kita. Uenaaaaakkkk!! Semua yang ada disini serba alami, segar dari ladang dan ternak sendiri. Terasa sekali bedanya!! Alhamdulillah…

Setelah makan siang, aku, Pauline dan mammon buru-buru nganter Johnny ke stasiun karena udah jam 1 dan kereta Johnny berangkat jam 2 dari Caen. Perjalanan dari rumah ke stasiun kereta Caen sekitar 20 menit. Setelah mengantarkan Johnny sampai di kereta, kita jalan-jalan ke pusat kota Caen. Sembari menunggu mammon berbelanja, Pauline menunjukkan tempat-tempat menarik di Caen. Kita ke balai kota dan kastil Normandy.

Balai kota Caen ini merupakan bagian dari biara laki-laki yang didirikan oleh William the Conqueror. Biara ini didirikan sebagai ucapan terimakasih karena William diperbolehkan menikah dengan sepupunya. Selain biara laki-laki, ada juga biara perempuan namun tidak semegah biara laki-laki ini. Sekarang biara ini dibagi menjadi dua bagian. Sayap sebelah kiri digunakan sebagai balai kota dan yang kanan masih tetap sama seperti dulu sebagai gereja dimana di dalamnya terdapat makam si William the Conqueror.

Letak kastil Normandy tak jauh dari balai kota. Kita hanya menyebrang jalan dan berjalan sekitar satu blok, dan sampailah kita di kastil Normandy. Kastil Normandy didirikan pada abad ke-11 oleh William, pemimpin ke tujuh di Normandy. Setelah perang berakhir, pemerintah kota Caen mengubahnya menjadi museum Caen.

Lelah berkeliling, kita kembali ke parkiran dan bertemu mammon di sana. Lalu aku diajak berbelanja di supermarket yang menjual khusus semua barang-barang organik. Untuk ukuran supermarket memang supermarket organik ini tidak terlalu besar, tapi untuk ukuran supermarket khusus organik, ini adalah yang terbesar. Mereka berbelanja cukup banyak. Dan sebagai camilan di jalan, mereka membeli buah-buahan yang dikeringkan. Ada nanas kering, permen jahe, dan buah figue.

Buah Ara segar = buah Tin = buah Figs; Buah ara kering; Bagian dalam buah ara kering

Aku gak ngerti buah figue ini apa. Ini buah baru aku liat pertama kali di sini dalam bentuk keringnya. Bentuk segarnya, baru aku lihat di internet. Kalau dibahasa Indonesia, namanya buah tin. Ada yang tahu buah tin?

Setelah dari supermarket, kita pulang ke rumah.. capek juga jalan seharian.. aku solat dan istirahat sebentar, lalu Pauline ngajak ke pantai dekat rumah. Tapi sebelum ke pantai kita mampir ke tempat pamannya Pauline yang meminjamkan mobil untuk menjemput kita dari Gent. Kita ke rumah pamannya untuk mengambil tempat kameraku yang ketinggalan di mobilnya sekaligus mengucapkan terima kasih karena telah meminjamkan mobil. Kita bawa cokelat untuk mereka. Rumah pamannya sangatlah besar. Dari luar masih bangunan tua seperti rumah Pauline, tapi begitu masuk ke dalam, luar biasa!! Memang rumah itu sudah mengalami beberapa kali renovasi. Rumah itu sebenarnya adalah rumah milik kakek nenek Pauline dari ibunya. Lalu setelah kakek nenek Pauline meninggal, rumah itu dibeli oleh pamannya dan uangnya dibagi sama rata dengan saudara-saudarinya. Jadi di Perancis ini umumnya warisan orang tua dibagi rata kepada anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan. Kita tidak lama di rumah itu karena paman Pauline juga sedang tidak ada di rumah. Hanya bibinya saja.

Perjalanan pun dilanjutkan ke pantai. Pantai ini bukanlah pantai untuk pariwisata jadi pantai ini begitu sepi. Mungkin juga karena kita sampai sana sudah jam 6 sore. Namun saat itu air belum pasang. Ombakpun tidak ada. Kita berjalan santai menuju laut utara menikmati matahari yang tenggelam di sebelah kiri (barat). Cuaca begitu cerah hari itu. Tidak ada mendung, yang ada hanya hangatnya matahari sore. Kita berjalan dengan bertelanjang kaki mengobrol tentang alam, tentang hidup, tentang perpisahan, dan kita pun takjub dengan air yang mulai pasang. Air datang memenuhi pasir pantai lambat laun tapi pasti. Pasir yang telah bertuliskan nama-nama kita pun terhapus air pasang namun pengalaman ini tak akan terhapus begitu saja. Dan kita pun segera berbalik arah menuju selatan dan pulang.

Sampai di rumah kita menyiapkan makanan selingan untuk keluarga sepupu Pauline yang akan datang bersilaturahmi. Menu makanan selingan ini adalah wortel yang dipotong panjang-panjang, timun yang dipotong panjang-panjang juga, dan raddish. Semua sayuran ini akan dimakan dengan cara dicocol ke saus campuran yoghurt dan saus mustard. Aneh sekali rasanya. Mungkin kalo di Indonesia menu ini setara dengan lotis kali ya. Selesai menyiapkan makanan selingan dan menata ruang tamu, kita menunggu mereka sambil bermain ayunan di luar rumah. Acara silaturahmi ini tidak begitu lama. Dalam acara silaturahmi ini juga ada acara berbagi kado karena hari ini Austin berulang tahun dan Pauline juga belum dapat jatah kado di ulang tahunnya tanggal 28 April lalu.

Selesai acara, aku dan Pauline ke halaman belakang melihat sapi-sapi yang merumput dan menutup kandang ayam. Halaman belakang rumah Pauline ini sangatlah luas. Rumput hijau sebagai makanan sapi begitu segar terlihat menutupi seluruh halaman belakang ini. Di sekeliling rumah dan halaman belakang itu dibatasi dengan kawat listrik dengan tegangan rendah agar sapi tidak merusak, mengotori rumah dan merusak jemuran. Kandang ayam Pauline berupa rumah kecil. Dalam kandang ayam itu ada sebuah lemari tempat ayam bertelur dan beberapa tempat untuk ayam bertengger dan tidur. Untuk memberi tahu ayam kalau lemari ini adalah tempat untuk bertelur, mereka meletakkan telur ayam mainan sebagai pancingan.

Normandy (3)

Kamis, 27 Mei 2010
Mont St. Michel

Jadwal hari ini ke Mont St. Michel. Pagi hari setelah sarapan seperti biasa, kita siap-siap untuk berangkat ke Mont St. Michel. Menurut Pauline, lebih baik pake baju renang karena takutnya kita jatuh dan jangan lupa bawa baju ganti. Aku pake baju renang muslim ku dan mereka bilang itu adalah dress!! Gubrak!!

Mont Saint Michel adalah sebuah gereja yang terletak disebuah pulau kira-kira satu kilometer dari pantai, di mulut sungai Couesnon dekat Avranches. Populasi di pulau ini hanyalah 41 orang!! Orang-orang yang tinggal di pulau ini menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata karena pulau ini tidak punya sumber daya yang lain selain pesona gereja tersebut.
Dwi dengan latar belakang Mont St. Michel

Johnny dan Pauline makan siang

Bekal makan siang kita

Kelompok Jalan Kaki ke Pulau Tombelaine

Johnny tertinggal karena keasyikan main di pasir yang menyerap kaki (semacam lumpur hidup, tapi gak separah itu)

Mont Saint-Michel terhubung ke daratan melalui jembatan tanah alami, yang saat pasang tinggi akan tertutup air dan terlihat saat air laut surut. Selama berabad-abad, dataran pantai meluas menciptakan padang rumput. Jadi jarak antara pantai dan pantai selatan Mont-Saint-Michel mengalami penurunan. Sungai Couesnon telah dibendung untuk mengurangi arus air dan dengan demikian mengurangi pendangkalan teluk. Pada 1879, jembatan tanah itu diaspal agak tinggi. Ini untuk mencegah air pasang yang akan mengotori Mont St. Michel.

Pada tanggal 16 Juni 2006, perdana menteri Perancis dan pihak regional yang berwenang mengumumkan sebuah proyek bernilai 164,000,000 € (Projet Mont-Saint-Michel) untuk membangun sebuah bendungan hidrolik menggunakan air pasang sungai Couesnon dan untuk membantu menghilangkan akumulasi pasir yang diakibatkan oleh pasang surut air laut. Hal ini diproyeksikan akan selesai pada 2012.

Pembangunan bendungan dimulai pada tahun 2009 dan sekarang telah lengkap. Proyek ini juga mencakup kerusakan jalan yang telah dibangun di atas jembatan tanah kecil dan diperbesar untuk menggabungkan pulau Mont St. Michel itu dengan pulau besarnya. Selain itu pelebaran jalan itu juga dimaksudkan sebagai tempat parkir bagi pengunjung. Namun hal ini akan digantikan oleh jembatan ringan yang tinggi, di mana air akan mengalir dengan lebih bebas dibawahnya, dan yang akan meningkatkan efisiensi operasional bendungan sekarang, dan pembangunan tempat parkir lain di daratan. Di masa yang akan datang, pengunjung akan menggunakan angkutan kecil untuk menyeberangi jembatan masa depan yang masih akan terbuka untuk pejalan kaki.

Mont-Saint-Michel dan teluknya masuk ke dalam daftar UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1979, dan itu terdaftar dengan kriteria seperti budaya, sejarah, dan signifikansi arsitektur, serta hasil cipataan manusia dan keindahan alam.

Pasang surut di daerah ini cepat berubah, dan telah dijelaskan oleh Victor Hugo sebagai "à la vitesse d'un au galop Cheval" atau "secepat kuda berlari". Gelombang dapat sangat bervariasi, di sekitar 14 meter (46 kaki) antara tanda air yang tinggi dan rendah. Populer dijuluki "St Michael dalam bahaya dari laut" oleh peziarah abad pertengahan membuat jalan mereka melintasi dataran, gunung masih dapat menimbulkan bahaya bagi pengunjung yang menghindari jalan lintas dan berusaha berjalan berbahaya di pasir dari pantai tetangga.

Pasang surut dan banjir sesekali menciptakan padang rumput dengan kadar garam tinggi yang ideal untuk domba yang sedang merumput. Domba yang makan rumput asin ini menciptakan rasa yang khas dan lezat pada dagingnya sehingga mahal harganya. Daging ini dapat ditemukan di menu khas restoran lokal yang pendapatannya bergantung dari banyaknya pengunjung ke mount.


Begitu sampai di Mont St. Michel, kita makan siang dulu sambil menikmati indahnya pulau itu dari jauh. Selesai makan, tepat waktu untuk kita berkumpul untuk melakukan jalan ke Pulau Tombelaine, pulau yang terletak di sebelah utara Mont St. Michel. Untuk jalan kaki ke Pulau Tombelaine ini kita harus di pandu oleh pemandu jalan karena kalau tidak, kita gak pernah tahu kapan air pasang akan datang, selain itu banyak juga pasir yang seperti lumpur hidup, jadi kita harus hati-hati dan pake pemandu. Kita sudah memesan pemandu ini lebih dari seminggu yang lalu. Kita ambil jalur jalan kaki yang hanya 7km PP, ada lagi yang jalurnya 13 km!! Fiuh!! Setelah semua peserta jalan kaki ke Pulau Tombelaine berkumpul, kita mulai jalan kaki. Kita beruntung karena pemandu kita ini bercerita banyak tentang Mont st Michel dan Pulau Tombelaine. Meskipun pemandu ini berbahasa Perancis, tapi Pauline dengan sabar dan baik hati menerjemahkannya ke bahasa inggris untuk kita. Pulau Tombelaine ini tak berpenghuni karena saat air laut pasang, pulau ini tertutup air hampir 1/3-nya. Yang mengagumkan dari pulau ini adalah ada banyak jenis burung di pulau ini.

Selesai jalan kaki 7 km, kita cuci kaki dan keliling Mont St. Michel. Memang dasar tempat pariwisata, harganya muahal-muahal banget!! Disini aku beli kartu pos jerapah.

Pulang dari Mont St. Michel, aku ketiduran di mobil karena kecapekan. Pauline ngajak kita muter2 kota Caen lagi pake mobil, ngasih liat ke Johnny karena Johnny besok sudah pulang. Aku yang masih setengah sadar gitu. Abis dari Caen, kita mampir ke Kompleks pemakaman tentara Kanada dekat rumah Pauline. Komplek pemakaman tentara Kanada ini tidak sebesar komplek pemakaman tentara Amerika. Nisannya tidak berbentuk palang, melainkan berbentuk kotak. Aku merasa tidak asing disini karena bentuk nisannya seperti pemakaman di Indonesia.

Sampai rumah, kita ganti baju dan beberes, lalu nyiapin makan malam. Menu makan malam kali ini adalah serba seafood. Aku juga diajarin bagaimana cara membuka tiram (oyster) hidup sama Alice. Cara membuka tiram hidup adalah dengan menggunakan pisau kecil di tangan kanan, lalu pegang tiram dengan serbet di tangan kiri. Dari pangkal oyster tersebut, cari celah yang memisahkan kedua cangkang dengan pisau lalu goyang-goyangkan pisau tersebut hingga menemukan tempat yang cocok, berbunyi klik. Kalau sudah berbunyi, berarti sudah terbuka, tinggal digaret dengan pisau supaya dagingnya terlepas dari cangkangnya. Beri perasan jeruk lemon, siap dihidangkan!! Pas diberi perasan jeruk lemon, tiramnya masih bergerak. Tiram ini langsung dimakan begitu saja sebagai makanan pembuka. Untuk menu utamanya ada udang besar dan udang kecil yang direbus dengan garam dan bawang putih saja, kepiting, keong laut, dan ikan anchovy yang direndam berbagai saus. Ada yang direndam dalam minyak zaitun, cuka, dan saus paprika. Ikan anchovy ini termasuk keluarganya ikan teri, tapi lebih besar, sebesar jari telunjuk papa/miko. Keong laut ini dimakan dengan saus mustard yang dicampur minyak zaitun. Enaaaaakkkk banget!!! Ya Alhamdulillah semuanya bisa dimakan. Aku paling suka keong lautnya!! Super deh!!! Makan keong lautnya pake garpu special yang kecil banget. Dengan garpu special itu, semua dagingnya bisa copot. Aku habis banyak banget keong laut ini. Yang paling istimewa memang tiram hidup itu. Rasanya sih biasa aja. Gak amis karena pake perasan lemon. Rasanya gurih. Cuma gak tega banget nelennya karena inget kalo ini masih hidup!! >,,< Sebagai pendamping dari berbagai menu berprotein hewani, dihidangkan pula menu berprotein nabati. Legum yang dimasak dengan berbagai rempah-rempah asing. Rasanya cukup kuat dan agak aneh buat aku, tapi lumayan lah.. bisa masuk, tapi gak mau banyak-banyak ;p. Namanya couscous. Salad juga tak pernah ketinggalan. Makanan penutup kali ini adalah rice pudding. Rice pudding adalah beras yang direbus dengan susu segar berlebih sampai mendidih, ditambah sedikit gula dan bubuk kayu manis, lalu dioven hingga matang kecoklatan. Pauline pernah beberapa kali bikin ini di rumah Gasmeterlaan dan aku suka dan karena aku suka, dia sering bikin. Tapi bikinan mammon sekarang ini bikin aku bengong!! Terperanga!! Terperanjat!! Oh My God!!! Enak banget!!! Jauh lebih enak dari bikinan Popo. This is the best rice pudding ever!!! Aku sampe heran banget!! Apa yang bikin beda?? Kan bahan-bahannya sama aja? Cuma beras dan susu. Jawaban Popo, susunya yang berbeda. Ini kan pake susu segar yang benar-benar fresh dari hasil pemerahan pagi ini. Yup!! Bener banget!! Subhanallah.. Sungguh sesuatu yang alami dan segar dari Allah itu tidak ada duanya!! Aku sampe nambah lagi. Oia, ini adalah satu-satunya cara memakan beras yang Popo ketahui sebelum bertemu aku. HAhahahaha… Popo, popo… Setelah makanan penutup ini seperti biasa mereka selalu ngobrol-ngobrol lama banget sambil menikmati teh hangat. Teh kali ini adalah teh dari berbagai macam bunga kering. Enak deh. Diminum tanpa gula saja sudah manis. Benar-benar sari bunga alami. Hmmmm… Wangi dan sedikit manis, tidak sepet sama sekali.

Sunday 4 July 2010

TOFSPORT

Perhatian!! Kalau habis kecelakaan, sangat dianjurkan untuk istirahat total!!

Minggu, 27 Juni 2010
Sabtu pagi yang cerah. Tiada awan, hanya langit biru yang bersih. Saya berangkat pagi-pagi sekali ke arah pusat kota Leuven untuk bertemu dengan seorang teman dari Filipina. Hari ini kami berencana melihat pasar sepeda bekas yang kuharapkan ada dan dia hendak mencari buku literature untuk penelitiannya. Kami janjian untuk bertemu di depan Balai kota lama, di depan tangga gedung bernuansa Gothic, lambang kota Leuven. Namun apa yang terjadi?? Ya!! Kami berdua sama-sama nyasar sampai di stasiun Leuven. Kami datang dari tempat yang berbeda, menaiki bus yang berbeda, namun bus yang kami tumpangi tidak membawa kami melewati tengah kota, melainkan langsung ke stasiun melewati lingkar kota Leuven. Kami tertawa menertawakan kebodohan masing-masing. Sepertinya kami memang butuh peta jalur bis kota Leuven. Rencana awal, kami hanya ingin berkeliling kota selama 2 jam – dari jam 10 pagi hingga jam 12 -- karena pukul 12 saya hendak berangkat ke Brussel untuk ikut pengajian bulanan.

Sabtu adalah hari yang paling membahagiakan buat saya. Selain karena saya libur dari pekerjaan di laboratorium yang sangat membosankan, ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi saya untuk mengenal kota baru yang akan saya tinggali selama 7 bulan ke depan.

Dari arah stasiun akhirnya kami berjalan kaki ke barat, ke arah pusat kota. Kami berjalan kaki sembari mencari doner kebab untuk sarapan, namun kami tidak menemukan satupun doner kebab yang buka pada hari sabtu pagi *mungkin juga kami terlalu pagi berjalan-jalan. Setelah sampai di tempat yang diperkirakan ada pasar sepeda bekas, ternyata tempat itu sepi sekali. Dasar wanita, kami malah berjalan-jalan keluar masuk toko di pusat kota Leuven hanya untuk melihat-lihat barang yang dijual. Namun perut protes minta diisi. Akhirnya kami makan di sebuah restoran cepat saji dari Perancis yang menjual burger dan kentang goreng, sama persis seperti Mc Donald. Namanya saja yang cepat saji, tapi pelayanannya tidak pernah seperti namanya. Selesai makan kami melanjutkan perjalanan untuk mencari toko buku. Toko buku itu letaknya dua blok di belakang perpustakaan pusat. Sesampainya di depan Perpustakaan pusat, ternyata sedang ada acara dari dinas olahraga kota Leuven. Namanya Tofsport.

Tofsport adalah sebuah organisasi yang tujuan utamanya adalah promosi olahraga. Organisasi ini bekerja sama dengan dinas olah raga kota Leuven untuk mengadakan acara besar ini. Tujuannya adalah meningkatkan ketertarikan anak-anak (utamanya) pada olah raga. Selain itu acara ini juga merupakan ajang sosialisasi klub-klub olahraga yang ada di Leuven. Dalam acara ini anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam olah raga. Setiap cabang olah raga menunjukkan atraksinya dan menyediakan fasilitas olah raga yang dapat dicoba. Ada sekitar 16 macam olah raga yang bisa dicoba. Sepeda, BMX, sepeda vertikal, panjat tebing, trampoline, bungee trampoline, in line skate, ice skating, sekolah mengemudi (ternyata sekolah mengemudi masuk dalam kategori olah raga, ya!), karate, tari, memanah, voli pantai, hangar, melatih kelenturan badan dalam box, senam, dan lain-lain. Memang tidak semua klub olah raga menyediakan fasilitas untuk dicoba seperti bulu tangkis, renang, basket, sepak bola, rugby, namun mereka menyediakan informasi tentang klub, gelanggang olah raga, jam buka, waktu latihan, dan semua informasi yang dibutuhkan. Semua itu terangkum dalam majalah yang dibagi-bagikan kepada pengunjung secara percuma.

Pengunjung yang datang ke tenda sekretariat akan diberi sebuah kartu yang berisi daftar olah raga yang bisa kita coba. Setiap cabang olah raga bisa kita coba satu kali. Setiap kali kita hendak mencoba sebuah olah raga, kartu kita akan dicap di jenis olah raga yang kita coba untuk menandakan bahwa kita sudah mencobanya. Kebanyakan memang fasilitas ini diperuntukan untuk anak-anak kecil. Ada yang hanya khusus untuk anak kecil seperti sekolah mengemudi, uji kelenturan dalam box, ice skating, dan sepeda mini. Namun ada juga beberapa yang memiliki batasan umur minimal seperti sepeda vertikal dan BMX yang membatasi umur minimal 12 tahun untuk mencoba jenis olah raga tersebut.

Berhubung kemarin lusa saya habis kecelakaan sepeda dan badan masih pegal-pegal karena jatuh (terutama tangan kanan yang masih terasa sakit sekali), maka saya hanya mencoba bungge trampoline yang hanya mengandalkan kaki. Ingin sekali mencoba panjat tebing balon, namun tangan tidak bisa diajak bekerja sama. Banyak sekali pengunjung yang datang ke acara ini hingga saya harus mengantri cukup lama untuk dapat mencoba bungee trampoline. Sepeda vertikal juga tak kalah panjang dan lama antriannya. Matahari yang sangat terik hari itu membuat saya berubah pikiran dari mengantri sepeda vertikal menjadi mengantri untuk membeli es krim. Namun sebelum membeli es krim, kami melihat orang yang menukarkan kartu yang sudah dicap dengan souvenir. Kami pun mencobanya. Agak malu juga sebenarnya karena kami hanya mencoba satu jenis olah raga. Namun penjaga tenda sekretariat itu sangatlah ramah. Dia menawarkan berbagai jenis souvenir untuk dipilih. Ada sepaket alat tenis meja (sepasang bet dan bola ping pong), bola sepak, bola kasti, kaos, dan lain-lain. Saya memilih kaos!! Yuhu!! Dapet kaos baru!! Warnanya cukup nge-jreng!! Oranye!! Ada lambang Tofsport di dada kiri dan lambang beberapa sponsor di bagian belakang. Ahahaha… Lumayan… Alhamdulillah… Tak terasa waktu berjalan dan saya tidak jadi pergi ke Brussel.

Setelah menukarkan kartu kita dengan souvenir, kami pun mengantri untuk membeli es krim di kedai es krim yang konon paling enak di Leuven. Antriannya pun tak kalah dengan antrian di arena olah raga tadi, namun rasa yang kami dapatkan memang sebanding. Es krim cokelat double brownies di tengah siang bolong Leuven yang terik, kami duduk di kursi taman di tengah kota, menikmati es krim yang cepat sekali meleleh karena panasnya dan orang-orang yang sibuk memasang pagar besi dan spanduk di tengah jalan. Hmmm… Nikmat, segar dan ada apa gerangan?? Rupanya mereka sedang mempersiapkan jalur untuk lomba balap sepeda esok hari. Kami pun berencana untuk datang lagi esok hari untuk melihat balap sepeda ini.

Hari ini kami akhiri dengan pergi ke toko buku sebagai tujuan awal yang tertunda. Namun buku yang teman saya cari sangatlah mahal harganya. 60 euro. Dan kami pun pulang ke rumah.

Esok harinya, barulah terasa. Kedua kakiku terasa sangat kencang!! Sakiiiiiiit sekali.. untuk berjalan pun susah. Jika ditekuk atau untuk berjalan terasa sakiiiiiiiitttt sekali. Jadilah hari minggu ini saya bed rest total. Istirahat di atas tempat tidur seharian tidak pergi kemana-mana.

Makanya, kalo habis kecelakaan, istirahat aja, gak usah main yang aneh-aneh!! Ya.. Bagaimana lagi.. namanya juga semangat jiwa muda (baca: anak-anak). Resiko selalu ada dan saya memilih untuk mengambilnya.

Friday 2 July 2010

23 tahun

Sudah 23 tahun aku menjalani hidup ini. Pahit masam, manis dan asinnya hidup selama ini memang sudah aku cicipi, tapi belum semuanya.. baru sekedar mencicipi dan belajar menikmatinya… masih banyak sekali yang perlu aku raih. Menjadi ibu yang baik, menjadi istri yang salehah, menjadi menantu yang santun, menjadi pribadi yang aktif dan produktif, menjadi kakak yang mengayomi, menjadi anak yang berbakti, dan menjadi teman yang menyenangkan.

Setelah 23 tahun aku hidup, aku belajar bahwa:
1. Kalo ingin sesuatu, kita harus focus untuk mendapatkannya.
2. Bahwa apa yang kita inginkan tidak selalu bisa kita dapatkan, tapi kita selalu bisa belajar dari apa yang kita dapatkan.
3. Bahwa sebaiknya menjadi pendengar yang baik lebih dahulu dari pada menuntut banyak
4. Sedih, sedikit kecewa, tapi aku tetap harus bisa menikmatinya..

Hari ini banyak teman yang mengucapkan selamat ulang tahun lewat facebook. Sarana yang lumayan.. Terima kasih untuk semua teman2ku yang sudah ingat dan tiba2 ingat karena ada pengingat facebook. Gimana perasaannya ultah di luar negeri?

Sedih.. teman2 yang dekat disini pun seakan lupa sama ultahku.. tak ada kejutan, tak ada ucapan. Sendiri di kamar sibuk membalas 300 ucapan di facebook.

Senang, mama sms aku!! Selalu mama!! Mama yang selalu bikin aku senang sampai terharu.. makasih mama.. Doa dan usaha mama buat sms aku bikin aku seneeeeng banget.. Makasih juga utk mas fahris yang mengingatkan bahwa aku ultah bareng dengan kanjeng nabi.. Subhanallah… ayo salawat!! Seneng banget diingetin seperti itu.. Huta yang ku telpon dimalam hari dan bisa membuat aku tertawa terbahak2.. Masku yang email kartu ucapan. Seperti biasa. Tak ada yang istimewa dan tak ada usaha lebih. Semoga masku bisa s3 di luar negeri dan bisa merasakan sepinya hati di tengah hingar bingar “luar negeri”. Masku ulang tahun, aku cari kado buat dia, nyiapin kartu ucapan, usaha buat nyetak dan berusaha mengirimkannya supaya tepat waktu sampainya, nelpon dia tengah malam, ngirim email ucapan ulang tahun, semua cara supaya dia tidak merasa kesepian, supaya dia bisa merasakan kehadiranku. Lalu apa yang ku dapat?? SURPRISE!!!!! RASA SEPI DAN SENDIRI di kamar yang mewah dgn pemandangan khas luar negeri yang sangat berbeda dari negera aku dilahirkan—asing. ALHAMDULILLAH!!!

ALHAMDULILLAH, hari ini cuaca cerah banget!! Tidak seperti hari2 kemarin yang selalu hujan dgn derasnya.. Indahnya hari ini ^,^

Alhamdulillah, malam hari aku di kasih surprise sama mas bakti, Johnny, Pauline, and adora. Pauline bikin apple mayonnaise – jadi apple utuh di tulisi dwi 23 pake mayonnaise!! Very good idea!!! Mas bakti beli pasta de nata super gede buat aku!! Senangnya… terus kita main poker n asshole sampai jam2 pagi!! Waw!! Alhamdulillah!! Terima kasih banyak ya Allah!! Dan teman-teman pun ku tagih mengucapkan dalam bahasa Indonesia. Ini salah satu korbannya... ;p


Subhanallah!!! Terima kasih banyak ya Allah!!! Entah kenapa, aneh banget, tapi Cuma kemarin, tgl 26 feb 2010 cuaca di porto bersinar cerah dengan matahari menyinari kota. Hari ini (27 February 2010), cuaca kembali mendung, hujan deras tak bersahabat untuk pergi ke luar.. Luar biasa!!! Terima kasih ya Allah!!

27 Feb 2010, malam hari
Akhirnya menemukan kejutan yang sudah dipersiapkan oleh suamiku yang ber"kongkalikong" dengan mas bakti setelah diberitahu dengan gamblang oleh suamiku... Ini yang bodoh, aku atau yang naruh kejutannya??? Wakakakaka.... JAdi malu sendiri... T,T

:: KALO LAPTOP NGAMBEK ::


Di sore hari menjelang maghrib, aku mencoba menyalin foto-foto dari kameraku. Ku masukkan kartu memori kameraku ke dalam slot yang ada di laptop aku. TIba-tiba layarnyanya langsung gelap seketika, tapi lampu layarnya nyala. Yup!! Reaksiku agak berlebihan memang. BAgaimana tidak, masalah dengan laptop adalah berat untukku karena aku benar2 tidak mengerti dengan masalah computer. Semua orang yang kira2 berpotensi bisa menolong dan menenangkan aku, aku hubungi. Kiki rita-mas dimas-mas bakti-aki-mas fahris-kang ichal. Maka dari itu, dwi sayang, lakukan hal-hal berikut:
1. Rajin-rajinlah memindai semua yang masuk ke laptop kamu
2. Ubahlah restore point
3. Bagilah hard disk dan jangan pernah menyimpan data di C
4. Kalau sampai terjadi sesuatu dengan laptop, JANGAN PANIK
5. JANGAN PANIK DAN JANGAN PANIK
6. Matikan komputer, tunggu satu jam (solat dulu), coba nyalakan dan coba masuk ke “safe mode”
7. Selamatkan data penting, dan restore komputer ke waktu terakhir
8. Kalau tidak berhasil juga, JANGAN PANIK
9. Coba pakai UBUNTU dan copy semua data
10. Install ulang DENGAN TENANG
11. Pusing? Kasih Danu/Adit/Kang Ichal :D