Friday 24 June 2016

Plak! Saya ditampar

Yes! Hari ini hati saya merasa ditampar.. Ditampar dalam definisi yang baik karena teman prajab saya mengingatkan saya bahwa saya sudah khilaf.

Ceritanya, sejak tiga hari yang lalu, "mbaknya" ini lagi mendung. Mendung karena lagi PMS, karena lagi kangen berat sama suami, karena grogi dengan tugas dan ujian prajab yang menanti di depan mata, dan beberapa hal lain yang tidak bisa saya sebutkan semuanya di sini. Energi negatif yang cukup banyak ini kemudian berkumpul membentuk awan gelap yang menutupi hari-hari mbaknya yang lagi prajab. Mbaknya mendung. Rindu pada suaminya yang sedang berjuang di belahan dunia yang lain. Kemudian mbaknya berusaha untuk menelpon suaminya melalui skype. Eh, si koneksi internet malah menggoda mbaknya dengan kembang kempis gak karuan membuat komunikasi menjadi tidak lancar dan mbaknya pun ingin marah tapi tak bisa, bingung pada siapa, dan akhirnya mbaknya meleleh.

Kemudian hari ini, mbaknya dapat kesempatan bercerita karena ditanya oleh beberapa teman prajab. Alhamdulillah, mbaknya kemudian diingatkan bahwa berarti cinta mbaknya kepada suami sudah melebihi cintanya kepada Allah SWT. Astagfirullahaladzim...

Saya tertampar. Ya Allah maafkan hamba mu ini yang telah khilaf. Mohon tenangkan hati hamba, hati suami hamba, dan hati anak hamba. Bantu kami melewati ujian-Mu, ya Allah. Mudahkanlah jalan ini dan jadikan ujian ini menguatkan keluarga kami.

Terimakasih untuk teman prajab yang telah mengingatkan saya agar hati ini selalu hanya memuja Allah SWT.