Friday 15 July 2016

Setrika dengan metode The TUG’s

S-E-T-R-I-K-A adalah momok bagi banyak ibu-ibu. Serius banget! Kalau cucian baju, bisa dikerjakan sekaligus di mesin cuci, tapi kalau setrika itu harus satu-satu. Buang waktu. Panas. Gerah. Lama. Liat tumpukan baju yang belum disetrika itu jadi tekanan batin tersendiri buat banyak ibu-ibu (at least, saya). Beberapa ibu ada yang akhirnya beraliran atau memilih untuk tidak menyetrika baju, langsung melipatnya dan langsung pakai. Namun beberapa ibu merasa kurang sreg dengan metode itu karena merasa baju yang sudah dijemur, terpapar udara, kuman, rasanya kurang nyaman dipakai tanpa disetrika. Solusinya adalah setrika metode The TUG’s.
Dapat salam dari tumpukan baju yang belum disetrika

Sekilas tentang penemu

Namanya TUGIYEM. Kami biasa memanggilnya (mbok)Dhe Tug. Beliau adalah mantan asisten rumah tangga saya yang super sabar (menghadapi saya yang super cerewet, labil dan high expectation), bebel, baik hati, dan ya begitu lah.. Dia tidak lulus SD, sudah sangat berumur, tapi gila kerja. Semua pekerjaan rumah tangga, beuh, beres sama dia. Saya sampai gak kebagian kerjaan sama sekali, padahal saya suka masak. Meskipun begitu, saya sedikit banyak belajar sama beliau. Salah satunya belajar setrika metode ini. Makanya saya kasih nama metode Dhe Tug’s, lalu menjadi The TUG’s alias TUmpuk dan Gosok.