Monday 6 March 2017

What makes Denmark the Happiest country? (2)


6. W+D: Perpustakaannya terjangkau dan baik dan bagus. Perpustakaan tersebar hampir di setiap kelurahan. Jam bukanya tidak sedikit yang sampai malam. Ruang belajarnya nyaman, tidak hanya untuk dewasa, tapi juga untuk anak-anak. Fasilitas di perpus pun lengkap, mulai dari sarana untuk mencetak dan menscan tanpa harus colok USB; cukup upload dokumen, beri perintah berapa salinan, akan diprint di perpus mana, datangke perpus, gesek kartu kuning di printer, dan voila! You get what you ordered.

7. W: Copenhagen kota kecil tapi pepak. Anda dapat dengan mudah menjumpai beberapa jenis supermarket hampir setiap 10 meter (lebay).

8. Mereka masih mempertahankan bangunan-bangunan tua yang tidak seperti bangunan Eropa pada umumnya (yang bergaya renaisance, gothic, rococo, lalala). Bangunan tua mereka bergaya minimalis dan itu ciri khas mereka hingga arsitektur modernnya.

9. W: multicultural dan mereka sangat menghargai perbedaan. Kamu gak perlu takut merasa bingung atau aneh sendiri. Semua orang bisa bahasa Inggris dengan sangat baik. Kamu gak perlu takut nyasar karena semua orang ramah dan ingin menolong.

10. Banyak taman. Ini penting untuk mendapatkan energi alam yang dapat menetralkan segala energi negatif dari layar monitor. Penting juga untuk tempat powerwalk setelah makan siang.

11. W: gak akan jauh dari laut karena Denmark dikelilingi laut. Kata woro gak lebih dari 100 km kamu akan ketemu laut. Dan laut itu adalah sumber vitamin sea.

12. W: Asuransi kesehatan gratis ditanggung pemerintah. Kamu bisa sering-sering konsultasi dengan General Practicioner dengan percuma.

13. Fasilitas di kampus untuk PhD mantab gila. Setiap PhD baru mendapatkan fasilitas standar seperti: laptop baru (boleh pilih yang disuka), monitor besar untuk di kantor 27”, meja yang bisa dinaik turunin (ini penting karena mereka sangat memperhatikan kenyamanan saat bekerja. Jadi meja kerja haruslah ergonomis bagi setiap pemakainya yang tentunya berbeda-beda ukurannya), kursi yang nyaman (pemilihan kursi juga dipertimbangkan oleh mereka, yang tidak menyebabkan sakit tulang belakang. FYI, ini adalah keluhan umumpara PhD dan staff), printer sepuasnya dan dimana saja, alat tulis kantor yang lengkap dan bisa diambil sebutuhnya, lunch room bersama, dapur bersama yang ada kulkasnya, dan mesin kopi gratis. Bahkan kalau PhD atau staff punya masalah backpain, setiap periode tertentu ada physiotherapist yang dapat ke kantor untuk mengecek bagaimana kita duduk, posisi kita bekerja, bahkan kalau perlu, mereka juga menyediakan fasiliatsa untuk dipijat physiotherapist. Namun fasilitas ini hanya bagi yang mendaftar saja.

14. Sistem transportasinya terintegrasi. Mulai dari Metro, bis, S-tog dan beberapa kereta, meskipun penyedia layanan berasal dari perusahaan yang berbeda-beda, mereka menggunakan sistem pembayaran yang sama, yaitu Rejsekort. Jadi memudah pengguna.

15. Sistem pembayaran. Dulu orang menggunakan cash atau bank note. Sekarang uang sudah tidak begitu terlihat karena hampir semua pembayaran (kecuali di toko Turki, mereka masih suka pakai cash, apalagi kalau beli daging halal) dapat dilakukan dengan kartu atau mobile pay. Kartu pun tidak perlu digesek dan pencet pin. Sekarang pembayaran dengan kartu bisa lebih mudah dengan hanya menempelkan kartu ke mesin. Tidak butuh pin. Serem kan?! (in both direction). Mobile pay ini adalah moda pembayaran dengan hp dan internet. Cukup mengunduh aplikasi mobile pay, dan kita dapat melakukan transfer kemanapun hanya cukup dengan menyediakan nomor telpon yang terkait dengan bank account. Mobile pay ini banyak digunakan para pedagang di pasar tradisional, pasar kaget, atau pasar barang bekas. Mereka tidak butuh kasir dan uang kembalian, karena dengan mobile pay, semua bisa langsung ditransfer dengan mudah tanpa harus takut mengkontaminasi makanan (bagi penjual makanan, mereka tidak perlu memegang uang yang penuh dengan bakteri), dan tidak perlu takut kecolongan karena tidak menyimpan uang secara fisik.

Karena saat itu kita sudah sampai di tujuan, hanya itu yang mampu kami pikirkan sepanjang perjalanan.