17 Dec 2009
Hari ini salju turun begitu lebat untuk pertama kalinya di Gent. Luar biasa!! Semua terlihat begitu putih.. dan dingin. Jam 10 berangkat meninggalkan Gasmeterlaan menuju rumah mas Bakti di Triomfstraat karena semua sudah berkumpul disana. Kami akan berangkat ke Praha dan menjalankan program Fantastic (F)Tour. Program refreshing, jalan-jalan, travelling, mencari pengalaman, dalam rangka liburan natal. Kali ini kami berencana ke Praha, lalu bermain ski/snowboarding di Harachov, lanjut Belanda (Heerhugoward, Alkmaar, dan Amsterdam) dan kembali ke Gent, Belgia.
Begitu buka pintu rumah hendak berjalan keluar rumah, bingung bagaimana mau berjalan karena jalanan tertutup salju tebal. Kira2 salju sudah sebetis tinginya. Ces-bleb.. Jeans saya yang baru saya ambil dari lemari langsung terkena salju.. Owh.. Dengan sedikit bersusah payah berjalan dengan langkah tinggi, saya menyusuri blok-blok disepanjang jalan Wondelgem ini. Sampai di Triomfstraat, dibilangin Johnny kalo ternyata hanya boleh bawa satu tas!! Padahal selain tas punggung, saya bawa tas selempang juga. Jadi saya bongkar pasang lagi. Alhamdulillah semua bisa masuk dalam satu tas setelah mengurangi sebagian baju dan saya tinggal di rumah mas bakti. Mas bakti belum bisa ikut berangkat hari ini karena dia belum dapet residence permit. Berbahaya juga!! Kasihan banget mas bakti saat itu.
Setelah selesai packing ulang, saya diam berdiri didepan jendela. Ya Allah, ini salju pertama dalam hidupku. Saya ingin membaginya bersama suamiku.. atau setidaknya dengan teman dekat.. Dan HP ku berdering. Mas Fahris.. Dia juga merasakan hal yang sama.. Buatku, dia adalah sahabat disini. Kita memang sangat butuh seorang sahabat apalagi di tempat yang jauh dari keluarga, sendiri, di negeri yang asing. Ya, saat ini, dia sahabatku disini. Untung dia mengerti saya yang cengeng.. Setelah Honeylet datang, Johnny ngajak berangkat ke stasiun Gent st. Pieters. Sampai stasiun, kami sudah hampir ketinggalan kereta ke Charleroi pas sampai di St.Pieters. Selamat tinggal salju pertamaku.. Tanpa suami, tanpa sahabat.. Hmmfh… Sakiiit… Kangen berat sama masku!! Mana dia gak email atau sms pula..
Kalo mau berangkat ke Charleroi itu dari St.Pieters station naik kereta, turun di brussel Midi=brussel zuid. Terus ganti kereta yang ke arah Charleroi. Sampai stasiun Charleroi, keluar stasiun, jalan kaki, ke terminal bus. Beli tiket bus dulu 2,5 euro di kantornya. Naik bis yang tulisannya “A” Aeroport. Dari naik bis sampai ke bandara sekitar 20 menit.
Sampai Charleroi, masih lama.. Kita makan dulu di café. Saya beli roti keju harga 3,5 euro (mahale rek..). Setelah cek in ternyata pesawat kita ditunda 1 jam karena masalah cuaca. Air di tanki pesawat beku, jadi kita harus nunggu sampai air itu mencair, baru bisa berangkat. Naik pesawat Wizz air, ternyata gak ada pesan tempat duduk. Jadi duduknya terserah, siapa cepat dia dapat. Saya jelas duduk dekat jendela. Paling depan tepat dibelakang batas ruang untuk pramugara. Di pesawat ini semua bayar. Gak dapet minum sama sekali. Perjalanan ke Praha, republic ceko sekitar 1,5 jam. Saya capek banget karena perjalanan ke Charleroi entah kenapa terasa begitu melelahkakn, jadi saya cuma tidur di pesawat. Pas mendarat, hampir semua orang tepuk tangan! Aneh banget sih.. Mungkin karena -Alhamdulillah- kita semua selamat kali ya... Hadeh... -,-'
Sampai di Praha, ibukota Republik Ceko, kami naik bis nomor 119 ke stasiun metro. Bayar bis bisa sama supirnya langsung. Bisa pake korona atau euro. Karena kami belum punya korona, jadi kami bayar pake euro. Tarif bis 30 korona, kita bayar 1,3 euro. Menurut yang sudah pernah ke Praha, lebih baik tukar mata uang di Negaranya langsung. katanya sih rate-nya lebih bagus dari pada di bank.
Sampai di stasiun metro Djeviscka, kami naik metro yang ke arah museum. Janagn lupa memvalidasi tiket metro. Turun di museum, terus jalan kaki ke hostelnya. Sebelum keluar stasiun metro Museum, kami tuker korona dulu, karena lumayan kursnya. 25korona=1euro. Terus kami beli pizza dulu, laper. Wah, ternyata kehidupan malam di praha ini begitu hidup. Tidak seperti Gent yang setelah jam7 malam, kehidupan seperti berhenti. Wah, ada KFC!! Disini jam 9 malam pun masih banyak toko buka. Setidaknya KFC buka sampe malam banget :D
Tapi kami tetep ke hostel dulu. Sampai hostel, gak dibukain. Saya yang bertanggung jawab dalm tim untuk masalah akomodasi dan makan tentu saja sudah aku pegang nomor HP landlordnya. Saya coba hubungi si yang punya hostel. Dia bilang, kunci kita dititip di apartemen seberang pintu hostel itu. Kami coba bel berkali2 apartemen seberang, tapi gak ada yang buka pintu. Sampai akhirnya ada seseorang dari dalam hostel yang bukain dan ternyata kunci kamar kami sudah tergantung di pintu kamar kami. Hostelnya Ok banget! Nyaman, deket centrum, murah, tapiiiiii deket banget sama lokalisasi. Tapi kan namanya lokalisasi di eropa wajar banget. Jadi kami mah biasa aja. Kami juga gak pernah digodain atau kenapa2. Setelah naruh barang, kami keluar lagi liat2 kota. Kami ke museum, mainan salju, terus makan malam sekitar jam 11an di KFC!! KFC nya masih buka!! Senangnya bisa menikmati kehidupan malam yang normal.. bukan kehidupan malam yang di café atau di bar yang gelap bau dan sumpek..