Malam tadi, saya mendarat di bandara internasional lombok pukul 8.00 WITA. Tujuan saya ke lombok kali ini adalah untuk menarik mahasiswa saya yang KKN di sini. Dari bandara saya naik bus Damri warna biru ke Senggigi dengan tiket seharga 30000 rupiah. Bis baru meluncur dari bandara pukul 9.00 WITA. Saya turun di depan hotel Central Inn pukul 11 kurang dan sudah dijemput oleh mahasiswa saya dengan motor. Ya, dari Senggigi ke Nipah, kami naik motor. Ada 2 motor yang menjemput saya.
Jalan antara Senggigi menuju dusun sangat gelap. Ada lampu jalan, namun hanya beberapa saja. Sehingga penerangan utama memang hanya dari lampu motor kami. Saya tidak asing bepergian malam hari, jadi saya menikmatinya. Satu hal yang sangat jarang saya lakukan beberapa waktu terakhir adalah menyapa langit malam.
Memandang langit dan menikmati bintang dalam waktu yang lama adalah kesukaan saya dari kecil. Dulu waktu kecil, saya belum bisa tidur kalau tidak digendong papa sambil lihat bintang. Ketika SMP, kadang malam minggu kami nikmati dengan tiduran di teras atas rumah, sama papa mama, ngobrol ngalur ngidul sambil lihat bintang. Ketika SMA, saya seringnya menikmati bintang (kalau ada) sambil nunggu angkot sama teman pulang les bahasa inggris.
Saat itu, saya sempatkan menengadah dan melihat langit. Saya takjub melihat langit yang begitu bersih, tanpa ada awan yang menyelimuti. Bintang terlihat sangat terang dan saaaangaaat banyak. Tak henti-hentinya saya mengucap tasbih. Subhanallah.. Indah sekali langit-Mu malam ini. Terimakasih telah memberiku kesempatan untuk menikmatinya dalam perjalanan larut malam ini. Lama sekali rasanya aku tak pernah menikmati langit seperti saat itu. Dan rasanya tidak pernah aku melihat langit seindah itu. Dengan ribuan bintang bertaburan cantik sekali.
Ya Allah, bawakan aku lagi langit malam tadi
Ijinkan aku menikmatinya bersama suami dan anak-anakku...
Bandara Internasional Lombok,
24 Agustus 2014