Friday, 2 February 2018

Doha city tour

Desember lalu saya pulang ke Indonesia dalam rangka ulang tahun Aira sekaligus mengisi ulang energi batin yang sudah terlalu hampa, kosng, kering, kerontang bak kaleng reyot penuh karat. (Hayati lelah bang...). Setelah panic attack, disertai mual, muntah, asam lambung yang meningkat hingga tingkat 40, menangis tak tertahankan sendirian di toilet yang sudah diantri orang, hingga akhirnya ditemukan teman kantor menangis di depan komputer. Esok harinya teman lab mencoba menghibur dengan mengajak foraging mencari jamur hutan, sedikit bahagia melihat alam, namun rasa itu hanya sementara. Dua hari setelah kejadian termehek-mehek di kantor, Aira menangis di layar handphone ketika facetime.  Dalam 10 menit, saya sudah mendapatkan tiket pulang ke Indonesia yang saya tidak sadar harganya ketika bayar.

Walhasil saya mendapatkan tiket dengan transit selama 15 jam di Doha, namun setidaknya hanya transit 3 jam di Jakarta. Waktu yang sangat cukup untuk pindah terminal di Soeta.

Apa saja yang bisa dilakukan dalam 15 jam transit di Doha?
Jangan khawatir karena Doha menawarkan banyak fasilitas untuk para penumpang yang transit cukup waktu. Setelah sekian kali saya transit di Doha, baru kali kemarin saya mendapatkan kesempatan untuk bisa ikut Doha City Tour gratis. Saat itu saya tiba pukul 5 pagi. Setelah solat subuh, saya mendaftar untuk ikut city tour yang loketnya baru buka jam 6 pagi. Loketnya terletak di awal concourse B, antara toko Mont Blanc dan toko WH Smith di Bandara Hamad. Pemberangkatan pertama adalah pukul 8 pagi. Namun karena saya pesawat saya selanjutnya baru akan berangkat pukul 7 malam, maka saya diikutkan ke jadwal rombongan berikutnya yaitu pukul 10 pagi. Sekitar pukul 9.45 kami diminta berkumpul kembali di depan loket tersebut.

Setelah mendaftar, saya masih punya waktu sekitar 4 jam. Saya gunakan waktu itu untuk sarapan, tidur 2 jam, solat, dan berkeliling bandara. Tepat pukul 9.45 kami diberi briefing untuk tour apa saja yang akan kita lewati dan prosedur imigrasi. Jika kita hanya mengikuti bus, maka paspor kita akan dicap biasa saja. Namun jika kita ingin pisah dari rombongan, maka pemimpin tour akan membimbing kita ke loket imigrasi lain untuk mendapatkan visa.

Setelah melewati loket imigrasi, kami ddiminta berkumpul di titik yang telah ditentukan, lalu dikenalkan dengan pemandu tur. Kami diberi waktu untuk ke toilet dan tukar uang jika diperlukan.

Di luar bandara, bis dengan kapasitas sekitar 30 orang sudah menunggu. Bis itu dilengkapi dengan AC karena jelas cuaca di Doha sangat panas meski sedang musim dingin. Saat itu suhunya sekitar 21-23 C. Di dalam bis, kami diabsen oleh pemandu tur untuk memastikan tidak ada yang ketinggalan. Lalu kami diberi sebotol air minum gratis. Yeay!!

Qatar adalah negara yang sangat multikultural. banyak sekali pekerja yang berasal dari negara lain, namun mereka dibatasi untuk bisa bekerja di Qatar maksimal 5 tahun (kalau saya tidak salah ingat). Pemandu tur saat itu berasal dari Nepal (peserta diminta menebak dia berasal dari mana, dan saya tentu saja benar menebaknya. Pun saya tidak mendapat bonus apa-apa. hahaha). Penjelasan selama tur dilakukan jelas dalam bahasa Inggris. Dalam tur selama 1,5-2 jam itu, kami hanya singgah di 3 tempat. Pun singgahnya hanya 10 hingga 30 menit saja. Sebagian besar tur dan penjelasan hanya dilakukan dari dalam bus. Ini gedung ini, itu gedung itu.

Qatar adalah negara yang 60% daratannya adalah buatan manusia. Mereka mengimpor pasir dari seluruh penjuru dunia untuk memperluas wilayahnya. Mengerikan sekali bukan.

Persinggahan kami yang pertama adalah Dhow harbour. Dhow harbour ini adalah tempat para nelayan mencari mutiara dulu nya. Banyak sekali kapal-kapal tradisional pencari mutiara terparkir di sana. Namun sekarang kapal-kapal itu sudah tidak mencari mutiara lagi. Hanya sebagai hiasan dan turistik saja. Dari Dhow Harbour kita juga bisa melihat pulau buatan dan Museum Islamic Art yang terkenal itu. Museum Islamic Art itu didesain oleh arsitek berkebangsaan Cina yang terinspirasi dari bentuk wanita bercadar. Sebenarnya aku pengen banget masuk museum itu. Museum itu salah satu museum yang aku pengen banget ke sana. (Well, saya memang penyuka museum). Di dekat situ juga ada monumen berbentuk kerang berisi mutiara yang terkenal itu juga.

Jarak antara tempat yang satu dan yang lain sebenarnya tidak terlalu jauh, namun sepertinya lalu lintas Doha banyak yang searah, sehingga memaksa kita harus banyak berputar. Persinggahan kami yang kedua adalah The Pearl Qatar. Kami hanya diberi waktu sekitar 15 menit untuk foto-foto di sana. Persinggahan kami yang terakhir adalah Souq Wakif. Pasar tradisional khas Qatar. Kami diberi waktu selama 30 menit untuk berkeliling pasar. Sayang hari itu adalah hari Jum'at dimana toko pada umumnya tutup sebagai hari libur dalam satu minggu. Mereka bekerja pada hari Sabtu dan Minggu, dan libur pada hari Jum'at. Namun saya masih mendapati beberapa toko sovenir yang buka. Alhamdulillah juga saya masih punya 26 QAR sisa dari beli makan saat transit yang lalu. Lumayan. Bisa beli kartu pos, gantungan kunci dan magnet kulkas. Untuk transaksi lainnya di bandara, saya memilih menggunakan kartu kredit saya. Namun jangan lupa untuk mengaktifkan area transaksi sebelum bepergian agar bisa bebas bertransaksi.

Setelah (tidak) puas berkeliling, kami kembali ke bis dan kembali ke bandara.

Poin yang perlu diperhatikan ketika mengunjungi Doha antara lain:

  1. Jangan ambil foto orang lain, apalagi orang lokal yang pakai pakaian khas mereka. Laki-laki dengan jubah putih dan perempuan bercadar dengan gamis hitam. Itu tidak sopan.
  2. Menggunakan pakaian yang modest lebih baik.
  3. Pemandu tur biasanya diberi uang tip. Sayang, saya jarang punya uang tunai. 
Ketentuan untuk mengikuti tur ini antara lain:
  1. Tur tidak dapat dibooking sebelumnya. Pelayanan hanya berdasarkan kedatangan. Yang datang pertama yang dilayani.
  2. Maksimum 33 penumpang untuk satu rombongan.
  3. Lama perjalana tur hanya sekitar 3 jam sejak proses imigrasi.
  4. Untuk dapat mengikuti tur ini juga tergantung dari persetujuan dari imigrasi.
  5. Syarat dan ketentuan tambahan berlaku. Silakan cek dengan staf Doha City Tour untuk mendapatkan kelayakan.
Untuk yang tidak kebagian kesempatan menikmati tur gratis ini, bisa juga menikmati beragam fasilitas yang ditawarkan di Bandara Hamad. Bisa cek informasinya di sini.