Sunday 22 March 2015

Zoologisk Museum, University of Copenhagen

Sabtu lalu, saya dan temen-teman di lab berkunjung bersama-sama ke Zoologisk museum milik Universitas Copenhagen. Museum ini terbuka untuk umum dari hari Selasa hingga Minggu mulai jam 10 pagi hingga pukul 5 sore. Hari Senin, seperti museum pada umumnya, museum ini tutup. Bagi semua orang yang memiliki kartu tanda pengenal dari Univerista Copenhagen bisa masuk museum ini secara gratis, tapi tetap harus mengambil tiket dengan menunjukkan kartu tanda pengenal. Bagi yang tidak memiliki kartu tanda pengenal Universita Copenhagen, bisa membayar seharga 75 Kr untuk dewasa dan 40 kr untuk anak-anak usia 3-16 tahun. Museum ini berlokasi di Universiteit Parken no.15, di Pinggir jalan raya besar. Jadi mudah untuk mencapainya.
Tangga masuk ke museum

Saya datang sedikit terlambat. Sudah ada Bodil, suaminya dan August (anaknya 3 tahun), Charlotte dan anak keduanya, serta Susanne dan Lorin (anak laki-lakinya). Setelah meletakkan jaket dan mengambil tiket, kita naik dengan elevator untuk masuk ke museum.

Museum ini menampilkan binatang-binatang yang kebanyakan adalah binatang yang biasa hidup di Eropa utara ribuan tahun yang lalu, kebanyakan sudah mulai punah dan tidak bisa dijumpai di daerah tropis. Beberapa penjelasan ada versi Bahasa Inggrisnya, sebagian lagi hanya dalam Bahasa Danish.
Windowed box

Begitu masuk museum, ada lemari berjendela yang kita bisa mengintip aneka binatang. Ada burung, kera, bebek, dan lain sebagainya. Yang lucu, saya melihat burung yang sangat kecil mungil sekali. Imut-imut banget deh pokoknya. Saya sampe nanya, itu ukuran asli? Kata temen saya sih iya.. Kemudian masuk ke “ruangan” berikutnya, saya langsung dibuat kagum dengan rangka dinosaurus yang super gede banget mejeng di tengah ruangan. Wuiiih… Keren…
Fosil dinosaurus

Untuk memasuki ruangan selanjutnya, kita akan melewati gua batu es. Esnya bisa dipegang, sebagian nyata, dingin. Sebagian hanya dekorasi. Setelah itu ditampilkan mammoth dan beberapa hewan yang hidup pada zaman es. Persis seperti di film Ice Age.

Di salah satu bagian di museum ini menampilkan hewan tiruan dalam ukuran asli yang bisa kita pegang, ada polar bear, babi hutan, landak, anjing laut, dan lain-lain. Jadi bisa tahu tekstur bulu dan rambut tubuh hewan itu aslinya seperti apa. Kemudian ada juga tengkorak-tengkorak hewan yang bisa kita susun, kita pegang, bahkan kita mainkan. Di ruangan ini juga ada meja untuk mewarnai lengkap dengan gambar dan alat untuk mewarnai sehingga anak-anak bisa beraktifitas di sini. Ada juga sofa dan beberapa buku bacaan yang bisa kita baca ditempat. Sayangnya buku-buku tersebut dalam Bahasa Danish. Ada juga ruangan untuk makan siang, tapi mereka tidak menjual makanan. Sehingga cocok untuk yang mau piknik kalau musim dingin.
Replika anjing laut. Lembut banget rambutnya

Mainan tengkorak hewan

Big popo

Ruang bermain anak

Ayo susun rangkanya

Terumbu karang juga ditampilkan. Bentuknya seperti otak ya..

Di lantai atas, ada ruang pameran yang buat saya mengagumkan. Karena binatang-binatang itu disusun rapi di dinding, ada juga yang digantung di langit-langit. Membuat saya berkata dalam hati, “Waaaaw!”.
Lantai atas

Pajangan dinding yang menakjubkan


Secara keseluruhan, yang paling saya suka selain gratis buat saya, adalah karena banyak polar bear! Aira suka banget sama boneka Popo polar bearnya dan rasanya ingin sekali membawa aira ke sini untuk ngasih tahu ukuran sebenarnya Si Popo kesayangan dia.
Keluarga Po

Hewan-hewan kutub

Anak-anak bisa berpose dengan species lainnya

Koleksi telur di museum