Alhamdulillahirabbil’alamin..
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Hari ini saya diberi kesempatan
Allah untuk mencicipi rasanya duduk di Bussiness Class Qatar Airways dari Doha menuju
Jakarta. Penerbangan dari Denmark menuju Jakarta, saya harus transit di Doha
karena menggunakan pesawat favorit saya: Qatar. Tidak seperti penerbangan
biasanya, kali ini saya hanya transit 1,5-2 jam. Setelah turun dari pesawat,
saya langsung ke pemeriksaan cabin bag, dan bergegas menuju ke Gate menuju
Jakarta karena Gate-nya sudah dibuka. Saya tidak sempat
jalan-jalan, atau nongkrong di Bussiness lounge Qatar kali ini.
|
Tampang norak >,< |
Tiba di Gate, saya
antri di bagian priority karena saya sudah memiliki silver member. Lalu ketika
dicek, kok agak lama.. ternyata saya dipindahkan ke business class dengan
percuma. Alhamdulillahirabbil’alamiin.. Baru kali ini seumur hidup saya, saya
bisa merasakan duduk di kelas bisnis.
Sebelum masuk pesawat,
seperti biasa, nama saya disapa di depan pintu pesawat, lalu ditunjukkan tempat
duduknya. Setelah duduk, saya ditawari berbagai pilihan minuman selamat datang
dan handuk basah (bisa memilih handuk hangat atau dingin) dan piyama untuk
ganti. Saya memilih minuman lemon mint. Alhamdulillah… segar… bisa raup dan
menikmati segarnya minuman. Setelah itu saya diberi daftar
menu yang bisa dipesan untuk makan malam dan sarapan. Ditawari koran juga. Di
tempat duduk sudah tersedia air mineral satu botol, bantal, selimut tebal, head
phone, monitor, meja makan, dan sepaket tas kecil berisi kosmetik (hand lotion,
lip balm, dan parfum), kaos kaki, penutup mata, earplug, dan sisir.
|
Welcome drink and refreshing towel |
Sesaat sebelum tinggal landas, saya melihat seseorang yang sepertinya saya kenal. Lucunya, saya ketemu temen lama saya. Aki Baihaki, seorang Betawi yang sudah lama bekerja di Belgia, Jadi ngobrol deh kita. Dia juga duduk di bussiness class, dua kursi di belakang saya. Tapi kalau dia memang biasa naik bisnisklas. Horang kaya (#ups).
Tak lama kemudian pesawat tinggal landas. Lalu
kami disajikan minuman untuk makan
malam, saya pesan So Jenie, minuman soda rasa anggur, namun untuk saya rasanya
terlalu manis untuk saya. Mungkin lidah saya memang tidak terbiasa dengan rasa
manis sejak dulu. Minuman ini disajikan dengan semangkuk aneka macam kacang.
Lalu makan malam disajikan. Makan malam di kelas bisnis sangat berbeda karena
menggunakan taplak, serbet, dan piranti keramik. Saya pesan dada ayam dengan puree kentang dan cake sebagai dessert.
Sambil menikmati makan malam, saya nonton “how to be a single”. Film-film yang
ditawarkan pesawat ini cukup up to date. Setelah menghabiskan makan malam, saya
tidur. Kursi dikelas bisnis ini bisa diturunkan dan diselonjorkan sehingga
nyaman sekali untuk tidur, meskipun saya tetap tidak pernah bisa tidur nyenyak.
|
TV-nya lebih besar |
|
Makan malamnya pakai taplak, serbet dan piranti lengkap |
|
Dessert: Dacquoise biscuit with chocolate ganache - crushed nuts, florentine, and chantilly whipped cream |
Dua jam sebelum
mendarat, saya minta disajikan sarapan. Untuk sarapan, saya memesan mango
smoothies dengan lime untuk minuman, bubur nasi dengan jamur dan protein ikan.
Karena belum merasa cukup, saya pesan lagi menu scrambled egg dengan kentang,
tomat, jamur portobello dan daging sapi panggang. Setelah
sarapan, saya siap-siap untuk mendarat. Merapikan pakaian, menyiapkan tas dan duduk
manis dengan sabuk pengaman terpasang. Semoga perjalanan berikutnya saya bisa
mendapatkan kesempatan upgrade gratis lagi dari Qatar. Aamiiin… YRA..
|
Congee untuk sarapan |
|
Scrambled egg, sarapan ronde 2 |