Saturday 24 September 2016

Menu at Eurosense 2016

Mau tahu menu apa saja yang saya nikmati ketika seminar Eurosense 2016?

Makan malam hari Senin, 12 September 2016

Menu makan siang yang hari pertama tidak difoto karena duduk bersebelahan dengan supervisor dan kita lagi serius membicarakan rencana exchange environment dengan Agnes Giboureau, direktur research di Institute Paul Bocuse, Lyon.

Setelah mengikuti tur Dijon Visit dengan pemandu gratis yang disediakan panitia, saya dan Yessica makan malam di DZ ’envies. Salah satu gourmet restaurant yang menyediakan tasting menu yang bisa saya makan (setelah saya survey via web ke beberapa gourmet restaurant -- rekomendasi buku dari dinas pariwisata—yang sesuai dengan budget saya). Saya mencoba empat menu dengan harga 34 euro, ditambah jus anggur yang ditanam di daerah khusus untuk menanam anggur di Burgundy seharga 3,5 euro. (nama tempatnya apa ya?)

Menu pertama alias appetizer yaitu udang dengan buncis, brokoli pure, bean dan rumput laut.

Appetizer kedua yaitu jamur trompet berwarna hitam (black trumphet) yang diiris tipis tipis, poached egg, puree labu kunging, irisan labu kuning dan emulsi kopi. Rasa jamurnya beda ya. Tajam. Pungent.

Menu utamanya filet ikan hake, kentang yang dimasak stew dengan tomat, saus jamur dengan kaldu sapi.

Makanan penutupnya berupa es krim teh hijau dengan cream, saus strawberry dan biscuit.

Makan siang hari Selasa, 13 September 2016 

The lunch menu was prepared by Le Grands Ducs.
Vegetarian Appetizer: salad wortel dengan dressing asam, alpukat beku, cantaloupe, dan selada dengan dressing pahit. Kombinasi warna yang cantik, tekstur dan rasa yang beragam serta suhu yang berbeda membuat appetizer ini meriah. Namun buat saya pribadi alpukat bekunya agak mengganggu karena terlalu dingin. Seharusnya jika dibuat suhu dingin saja, tidak beku, akan memberikan tekstur lembut yang lebih baik serta perbedaan suhu dalam mulut tidak terlalu menyakitkan.

Makan utamanya: risotto dari sorgum yang dimasak dengan jamur, filet ikan Hake dengan saus krim susu yang gurih. Secara rasa menurut saya enak. Perbedaan tekstur menurut supervisor saya kurang menantang, tapi buat saya pirbadi ini enak karena empuk. Hehehe… Kan orang Denmark terbiasa dengan tektur yang keras sedang saya terbiasa dengan yang empuk-empuk.

Makanan penutupnya bisa ambil sendiri dan sepuasnya di ruang istirahat dan ruang poster. Jadi saya hanya ambil muffin cokelat saja.

Gala Dinner, Selasa 13 September 2016 

The gala dinner was prepared by some of the most famous chefs of the area, Jean-Pierre et Alexis Billoux, from the restaurant le PrĂ© Aux Clercs in Dijon and Yves Rebsamen from the restaurant “Chez Guy” in Gevrey Chambertin.

Makanan pembuka: Grilled polenta, Fricasse of mushrooms with grapeseed oil.

Makanan utama: stuffed cabbage, pulse jus with basil. It was not impressive.

Makanan selingan: Three types of local cheeses with nut bread: Epoisses affine au marc, Brillat-Savarin de chez Delin, dan Comte fruite. Epoisse apffine au marc adalah keju lembut sejenis brie namun lebih creamy dan lebih berat dari pada brie. Ini keju dengan aroma paling lemah disbanding dua yang lain. Brillat-Savarin de chez Delin keju yang tengah. Keju lembut yang difermentasi dengan jamur dan bakteri XXX. Rasanya seperti rese, ada terasi note-nya. Comte fruite, satu-satunya keju keras yang disajikan. Memilki aroma yang paling kuat. Tekturnya agak crumble. Karena saya penyuka keju dan sudah banyak sekali mencoba jenis keju dari yang enak sampai yang paling mematikan saking gak enaknya, buat sya keju yang disajikan ini menjadi penghibur dari semua masakan yang disajikan malam ini. Mohon maaf, tapi saya kecewa dengan makan malam kali ini. Dengan harga 90 euro yang saya bayar, saya merasa ini kemahalan untuk cita rasa yang disajikan.

Makanan penutup: Poached pear with blackcurrant sorbet and puffed pastry cinnamon biscuit. Ini yang paling menggelikan. Jadi untuk makanan penutup, kami disediakan sendok dan garpu. Tapi kami tidak bisa menggunakan kedua alat tersebut untuk menikmati poached pear dengan cantiknya. Dan kami semeja pun bingung harus bagaimana menikmati poached pear ini karena masih terlalu keras dan tidak bisa dipotong dengan sendok. Bahkan ditusuk dengan garpu pun sulit. Akhirnya kami semua melupakan table manner dan berlomba untuk menemukan cara untuk bisa menikmati pearnya. Alhasil lucu2 sih ide mereka. Saya hanya berhasil menggigit beberapa gigitan saja, setelah itu menyerah. Saya tidak mau mengotori meja makan atau yang lain.

Setelah makan malam, saya masih ingin menikmati kopi, maka saya minum kopi dengan Mikail, seorang yang bekerja di GmbH di Jerman. Tak lama kami ngobrol karena hamper smeua orang sudah meninggalkan ruangan untuk ke pesta dansa dan akhirnya kita berpisah. Saya tetap diruang sebentar untuk foto-foto dan mengeksplorasi ruangan sebelah. Lalu sebelum pulang ke hotel, saya berjalan keliling beberapa blok untuk menikmati suasana malam kota Dijon. Agak takut sebenarnya karena ini sudah hampir tengah malam. Tapi saya merasa dilindungi Allah. Saya bertemu dengan pemilik hotel tempat saya tinggal yang sedang mengajak jalan-jalan anjingnya. Dan sayapun merasa lebih tenang. Tiba di hotel, saya langsung membersihkan badan dan packing untuk besok karena besok pagi saya harus sudah langsung check out sebelum ke lokasi seminar.

Secara keseluruhan, dengan harga 90euro (hanya untuk Gala Dinner ini) yang saya bayarkan, perbedaan antara ekspektasi dan kenyataan yang saya rasakan agak jauh ya.. But it is okay, setidaknya ruangannya bagus, itu yang saya nikmati.

#Foto2 menyusul ya.. Kalau inget.. :D