Thursday, 16 December 2010

Dingin

Dari dulu aku benci dingin. Waktu masih kecil, setiap pagi pasti susah dibangunkan karena dingin!! Solusinya, mandi dengan air hangat. Namun setelah mandi tetap saja dingin.

Sejak SMP aku menyadari bunyi aneh yang muncul setiap kali aku menarik napas di pagi hari yang dingin. Tapi ku biarkan saja. Terapistku bilang aku punya bakat asma, ya mungkin seperti ini, ku pikir itu normal. Aku juga tidak tahu harus diapakan.

Beranjak dewasa, dinginnya subuh membuatku bangun pagi dan bersin-bersin. Bersin-bersin sampai capek!! Capek!! Ya bersin berkali-kali itu bikin capek dan sebal!!

Sekarang malah aku berada di negara yang hampir tak memiliki kehangatan. Dan sekarang sedang musim dingin di Leuven. Setiap pagi, selain bersin2, ternyata ditambah dada yang sakiiiiittt sekali setiap akan beranjak dari tempat tidur. Oh, dingin.. Mengapa kau begitu menyakitiku?

Cold does not exist. According to the law of physics, what we consider as cold is in reality the absence of heat. (little Einstein- God exist)

Dingin itu disebabkan karena hilangnya panas. Dan aku semakin kedinginan karena panasku masih di Indonesia. Ya, dialah yang selalu memberiku kehangatan... Kangen suamiku yang selalu hangat...

Piazza San Marco, Venice, Italia