Thursday, 26 February 2015

Dua Puluh Delapan

Subhanallah alhamdulillah wa laa illa ha illallah…
Sungguh nikmat mana dari Allah yang dapat aku dustakan. Dua puluh delapan tahun genap usiaku hari ini. Dalam setahun belakangan, banyak sekali nikmat yang aku dapatkan dari Allah. Mulai dari:

1. dapat kesempatan kursus singkat di Jepang selama 5 hari. Menikmati pesta kembang api lebaran sambil merunduk karena saat itu tepat malam lebaran berangkatnya.
2. Dapat kesempatan untuk S3, bisa berangkat tanpa halangan apapun. Lancar banget semuanya. Oke, kecuali masalah uang SPP yang harus dibayar di muka, tapi itu dapat teratasi dengan baik.
3. Dapat beasiswa DIKTI
4. Bisa pulang ke Indonesia 2 kali dalam 3 bulan pertama S3.
5. Waktu yang selalu bertepatan. Semua sangat indah pada waktu-Nya. Pengumuman diterima CPNS tepat ketika ulang tahun suamiku.
6. Waktu pemberkasan tepat dengan jadwal seminar internasional tempe di Jogja.
7. 17 desember 2014 Resepku akhirnya terbit di buku international Cook Book EMA
8. 23 Februari 2015, buku Analisa Proksimat yang ku tulis bersama Prof. Umar akhirnya terbit dan sudah dapat kopian cetakannya.
9. 25 Februari 2015 tanda tangan kontrak kamar baru di lokasi yang dekat dengan banyak makanan halal.
10. 26 Februari 2015 duplikasi kunci, rapat dengan pembimbing dan mendapatkan kejutan dari teman2 satu lab. Dan seperti ulang tahunku di Porto tahun 2009 lalu, hari ini masih musim dingin, tetapi matahari bersinar sangat cerah dan hangat. Membuat energi semakin baik dan bahagia. Terimakasih banyak Ya Allah..
11. Dari kemarin dan hari ini, ketika bingung cari alamat, tahu2 disamperin orang dan ditanya apa aku butuh bantuan. Waw banget! Gak nyangka mereka (orang sini) bisa menawarkan bantuan. Katanya mereka introvert sekali dan jarang menyapa orang lain. Apa akunya yang terlalu keliatan bego ya? Hehehe…

dan banyak lagi nikmat-nikmat Allah yang tak mampu ku tuliskan semuanya di sini.

Tentang kejutan. Sama sekali tidak terbayang sebelumnya akan mendapat kejutan dari teman2, terutama Signe dan Charlotte. Kemarin ketika makan siang, mereka bertanya apakah besok ulang tahunku. Aku jawab iya, dan tidak ada pikiran aneh sama sekali. Obrolan juga mengalir begitu saja tentang apa yang biasa dikonsumsi ketika ulang tahun. Mereka bertanya apakah aku akan punya waktu untuk diri sendiri. Aku jawab, ”I feel already alone here in Denmark, so, I don’t want to be really alone on my birthday. That’s why I want to serve the breakfast on Friday so that I can be with you all”.

Hari ini berjalan normal. Pagi sampai di kampus, ikut Welcome meeting by the head of department dari jam 9 sampai jam 10. Lalu jam 11-12, janjian sama Isabel untuk menduplikasi kunci, sambil menikmati udara segar, langit cerah dan matahari yang bersinar hangat. Jam 12-13 makan siang bersama di ruangan untuk makan siang dan mendapatkan ucapan ultah dari teman-teman sudah merupakan kebahagian tersendiri buat aku karena aku pikir orang Denmark mah cuek bebek aja. Signe bilang, kalau pas ulang tahun cuacanya bagus, berarti kamu sudah berlaku baik selama setahun. Oh, really? Terimakasih.

Setelah makan siang, aku rapat dengan pembimbing membahas hasil survey dan perkembanganku serta rencana ke depan. Dia bilang aku kecepetan. So, what do you want me to do? Sambil bercanda dia bilang, “you should sit and relax for 2 months” untuk membayar progressku yang dia nilai kecepetan. Meh! padahal menurut aku, mamen… ngapain aja gue 3 bulan ini? Rasanya kok belum paham apa-apa, masih banyak belajar, tapi bingung belajar darimana. Ngek ngoook banget lah.. Saat mau mengakhiri rapatnya, dia bilang, “it’s time to have your birthday cake”. Batinku, birthday cake dari hongkong? Becanda mulu aja nih pak prof. Ketika keluar dari ruangannya, aku lihat Charlotte, Signe, dan Belinda dorong2 kue (aku gak tahu kalau itu kue ulang tahun). Pikiran polosku berkata, mau ada sensory test apa ya? Dan aku pun kembali ke ruanganku dan mulai memperbaiki file yang akan ku kirim ke pak pembimbing. Tiba-tiba, dipanggil sama Belinda, ”Dwi, do you have time to join us in the lunch room?”. Gak ada pikiran apapun (emang polos bener ane). Sampai di lunch room, ada Per, Bom, Dorte, Charlotte, Signe, Belinda, Jing, Heidi, Quenia, mereka semua bernyanyi lagu ulang tahun (I supposed) dalam Bahasa Denmark. Waw!!! Mereka bikin kejutan buat aku!! Manis sekali!! Aku terharu sampai menangis dibuatnya. (yak, pemirsa, Anda perlu tahu bahwa aku kalau nangis susah berhentinya. Maka jangan buat aku menangis… karena aku malu). Armando dan Davide datang belakangan.
Terharu (ki-ka: Signe, Jing, Dwi, Bom, Pia, Dorte, Charlotte, Heidi. Pic taken by Quenia)

Ini potongan kue punya Quenia, karena aku gak bawa kamera.

Irisan pertama buat aku, yang ngiris Signe. Quenia bilang, warnanya sama dengan baju aku.

Masih mewek. Pic was taken by Jing

Terimakasih teman-teman

Irisan pertama untuk aku.

Tradisi orang Denmark, mereka merayakan ulang tahun dengan layer cake (apa ya namanya?) dan cokelat hangat. Tapi kali ini mereka buat teh karena (sepertinya) mereka tahu aku tidak terlalu suka  minum kopi dan selalu lebih memilih teh. Orang denmark suka merayakan apapun dengan bendera Denmark. Maka bendera Denmark ditancapkan di kue ulang tahun. Layer cake ini disusun dan dihias sendiri oleh Signe dan Charlotte. Aku terharu sekali karena aku baru tiga bulan di sini, itu pun dua kali kabur ke Indonesia, aku pikir kita temenan level biasa aja, aku pikir aku tidak berhak mendapatkan kejutan mewah ini. Aku pikir… ternyata aku pikir mungkin aku terlalu menarik diri.

Terimakasih banyak teman-teman. Terimakasih banyak Ya Allah.