Ketika saya merencanakan untuk kedatangan saya di Copenhagen, Denmark, saya mendapat bantuan dari
supervisor saya yang baik hati dengan menghubungkan saya ke bagian University of Copenhagen Housing Foundation. Setelah mendaftarkan diri, saya mendapatkan akun dimana saya bisa memilih jenis akomodasi yang sesuai dengan budget saya. Perlu diketahui, bahwa untuk mahasiswa S3 di University of Copenhagen, memiliki hak untuk menggunakan jasa dari
Housing Foundation ini maksimal 1 tahun. Maka untuk pertama kali, saya menyewa untuk 6 bulan saja, berharap dalam waktu kurang dari 6 bulan saya sudah mendapatkan tempat tinggal yang sesuai dengan saya, dan supaya saya masih punya cadangan 6 bulan diakhir masa S3 saya jika terpaksanya saya tidak punya akomodasi nanti.
Setelah melihat jarak dan ketersedian akomodasi yang ditawarkan
housing foundation pada saat itu, maka saya putuskan untuk menyewa di asrama yang bernama Østerbro karena lokasinya di Østerbro. Biaya sewa di asrama ini sangatlah mahal, tidak hanya menurut saya, tetapi juga menurut teman-teman di lab saya. Saya harus merogoh kocek sekitar 4000 DKK atau sekitar 536 euro per bulan (perlu diketahui bahwa beasiswa saya hanya 1000 euro per bulan) untuk sebuah kamar yang harus berbagi dengan orang lain. Satu kamar berdua. Tempat tidur sebelahan dan tidak ada
privacy. Mamen!! Ini mahal sekali. Memang sih kami punya kamar mandi dan dapur yang hanya digunakan berdua, tetapi
privacy itu lebih
penting mahal, bung!
Pertama kali tiba, saya harus menuju kantor
Housing Foundation dulu untuk mengambil kunci dan kartu
laundry. Saya sedikit beruntung karena pada saat itu kartu
laundry saya masih ada sedikit saldo di dalamnya. Yang menarik, saya hanya mendapatkan satu kunci dan itu bisa digunakan untuk membuka 6 macam pintu, yaitu pintu parkiran sepeda di basement, pintu luar, kotak pos, ruang
laundry, dapur umum dan tentunya kamar sendiri. Namun lebih uniknya lagi, tidak bisa untuk membuka pintu kamar lain. Keren banget kombinasinya.
Kamar yang saya sewa adalah
shared room yang cukup luas dan bersih, 29 m2, dengan satu kamar mandi yang gabung dengan WC dan wastafel besar, satu dapur kecil dengan dua kompor
hot plate, seperangkat peralatan dapur juga lumayan lengkap, sepasang meja dan kursi makan, sepasang lemari baju, sepasang rak, sepasang tempat tidur, sepasang nakas, dan sepasang meja belajar beserta kursinya. Internet dengan kabel dan wifi.
Heater di kamar cukup besar, sedangkan
heater di kamar mandi berada di bawah lantai, jadi lantainya hangat.
Beginilah penampakan kamarku ketika datang.
|
Tidak jelas pemisahan area kekuasaan |
|
Pintu keluar |
|
Dari arah pintu masuk |
|
Dari ujung kamar |
|
Dapur |
Pertama kali datang, saya mendapatkan teman sekamar dari Italia yang sedang mengambil
internship untuk S3 nya. Beruntungnya saya datang seminggu sebelum dia harus pulang ke Itali. Jadi praktis saya hanya tinggal 1 minggu dengan dia. Kemudian Desember dan Januari Alhamdulillah saya tinggal sendirian tanpa punya teman sekamar, jadi saya puas memiliki
privacy. Kemudian Bulan Februari, teman sekamar saya datang, sama seperti sebelumnya, dia juga berasal dari Italia. Bedanya yang baru ini, dia masih bachelor, akan melakukan penelitian di Cph untuk beberapa bulan, namun kesulitannya karena dia tidak begitu lancar berbahasa Inggris. Padahal saya juga tidak begitu lancar, tapi ternyata ada yang lebih parah dari saya. Singkat cerita saya tidak cocok sama dia. Tapi Alhamdulillah lagi, segala puji bagi Allah, Dia memberikanku tempat 2 minggu setelah teman sekamar saya datang.
Dan beginilah penampakan setelah aku tata ulang.
|
Dapur sebelum kutinggalkan |
|
Areaku sebelum ku tinggalkan |
|
Areaku dari arah sebaliknya |
Dari pengalaman, jika ingin melakukan perubahan pada kontrak entah itu perpanjangan atau perpendekan kontrak lebih baik datang langsung ke UCPH housing foundation dan
make it as clear as possible. Jangan percaya pada sistem
bapuk online yang ada. Kalau tidak, seperti saya, meski sudah mengembalikan kunci dari 2 bulan sebelum kontrak pertama selesai, saya tetap berkewajiban membayar hingga selesai. Padahal saya sudah melakukan perubahan yang bisa saya lakukan melalui sistem online tersebut. Ketika mengembalikan kunci pun saya bilang kalau saya melakukanperpendekan kontrak dan mereka bilang "it's okay". In fact, it will never be okay until you checked together and make sure everything is right.