Friday 17 March 2017

The only rule of (the way of) eating is being grateful

Sebagai seorang yang banyak belajar tentang makanan, saya sedikit banyak belajar juga tentang budaya makan karena itu juga menjadi bidang ketertarikan saya. Setiap makanan tradisional memiliki cara makannya sendiri-sendiri. Ketidak mampuan memenuhi peraturan adat tersebut dapat dianggap sebagai bentuk ketidak sopanan dan beresiko mendapatkan sanksi sosial.

Sebagai sedikit contoh:

  1. Di Cina dan Italia, makan mie atau pasta tidak boleh dipotong karena panjangnya mie merupakan perwujudan panjang umur. Selain itu itu juga bentuk penghargaan kepada chef atau si pembuat mie atau pasta karena kualitas mie atau pasta yang baik ditentukan (salah satunya) berdasarkan panjangnya mie. Si pengrajin sudah berusaha sebaik mungkin membuat mie yang baik, yang panjang, tidak putus, lalu begitu saja dipotong oleh yang makan, itu tidak sopan.
  2. Di Jepang, adalah tidak sopan jika kita makan sushi dengan cara menusuknya dengan sumpit. Pembuat sushi akan sangat merasa tidak dihargai bahkan bisa jadi merasa dihina jika melihat hal seperti itu. Penggunaan wasabi adalah dengan cara diletakkan sedikit di atas sushi, bukan diaduk bersama saus. 
  3. Di Perancis, makan sambil mengeluarkan bunyi dari mulut adalah tidak sopan, sedangkan di Cina, semakin keras kita menyedot mie, merupakan bentuk penghargaan kepada si pembuat mie karena hal itu menunjukkan bahwa mie buatannya lezat.


Semakin banyak saya berkelana, semakin banyak saya belajar, semakin banyak saya terekspose (mengexpose saya rasa lebih tepat) diri dengan berbagai budaya, berbagai peraturan, berbagai suku bangsa, dan berbagai cara manusia makan.

Hari ini saya makan siang bersama teman (yang satu dari Perancis, yang satu dari Lebanon) di sebuah restaurant Sushi dan wok all you can eat. Sebelum makan, mereka bilang kalau mereka gak tahu caranya makan pakai sumpit, tapi mereka gak nanya gimana caranya, ya saya diam saja. Terus selama makan saya cukup shok berkali-kali dalam hati. Yang satu megang sumpit dari atas. Good try. Yang satu megangnya uda bener, tapi terus ngambil sushinya ditusuk. Semoga dia tidak mendapati saya terbelalak.

Pengalaman ini membuat saya berpikir bahwa peraturan utama, paling penting dan paling mendasar ketika makan adalah bersyukur. Bersyukur kepada Gusti Allah, berterimakasih kepada yang menyediakan makanan, berterimakasih kepada orang yang menemani dan membuat suasana makan menjadi lebih nikmat dan berterimakasih kepada siapapun yang terkait. Cara untuk bersyukur dan berterimakasih setiap orang pun berbeda-beda. Yang tak kalah penting adalah berhati-hati dalam menunjukkan rasa terimakasih kita agar tidak disalah artikan oleh orang lain dengan latar belakang yang berbeda. Mengkomunikasikannya dengan baik dan ikhlas salah satu caranya. Bagaimanapun cara mereka makan sushi, yang penting kita semua happy karena kita semua makan kenyang dan yang penting habis. Terimakasih teman-teman karena sudah mengajak saya makan dan mengajari saya beberapa kalimat dalam bahasa Perancis.